Jika sedang apes di jalan, kaca mobil bisa saja pecah. Faktornya beragam, mulai dari terkena kerikil di jalan, tertabrak atau ditabrak, kejatuhan benda dari atas, sampai pecah karena wiper jatuh.
Biaya mengganti kaca pun tidak murah. Alasan ini yang membuat bermunculan bengkel spesialis suntik kaca mobil yang pecah dan baret. Dengan metode yang ada yang dapat mengakali tampilan kaca pecah seperti baru lagi.
Namun, sebelum melakukan suntik kaca, ada baiknya jika pemilik kendaraan mengetahui kelebihan dan kekurangan memperbaiki kaca mobil dengan cara disuntik.
Untuk kelebihan sudah pasti harga jauh lebih murah ketimbang mengganti baru kaca mobil. Ongkos suntik kaca berkisar mulai Rp 600.000-an saja, berbeda dengan mengganti kaca yang merogoh kocek jutaan.
“Suntik itu tidak bisa kembali hilang 100 persen retaknya, paling 90-95 persen itu juga sudah termasuk perfect. Tetapi paling tidak bisa menjaga, supaya retak itu tidak terlalu memanjang atau melebar lagi. Biasanya ini akan kita informasikan dulu di awal ke konsumen,” ucap Tomi Gunawan, pemilik Tomi Airbrush, kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).
CEO Makko Group Christopher Sebastian menambahkan, dalam proses suntik kaca menggunakan cairan resin yang berfungsi untuk menambal keretakan. Cairan ini bisa berpotensi menimbulkan titik putih hingga membuat kaca tidak jernih lagi.
“Kaca mobil hasil suntikan biasanya akan timbul titik putih hasil pengeboran jarum tadi, kemudian ada potensi kaca tidak lagi jernih seperti sedia kala,” katanya.
Maka dari itu, meski dibanderol dengan biaya yang murah ada baiknya jika pemilik kendaraan mempertimbangkan plus dan minus memperbaiki keretakan kaca mobil dengan teknik suntik.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/14/102200915/plus-minus-perbaiki-kaca-mobil-dengan-cara-suntik