JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan jumlah penduduk lebih dari 282 juta jiwa (sensus 2024), Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan bahwa Indonesia menyumbang 30 persen dari total penjualan mobil di ASEAN.
“Kita perlu menjaga optimisme. Pasar kendaraan roda empat cukup menantang. Indonesia adalah pasar terbesar dengan 30 persen penjualan kendaraan roda empat berada di sini,” ujar Kukuh di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Berdasarkan laporan ASEAN Automotive Federation (AAF), sepanjang 2023, penjualan mobil di ASEAN mencapai 3,35 juta unit, sementara penjualan mobil baru di Indonesia mencapai 1.005.802 unit.
Meskipun menjadi pasar terbesar di ASEAN, Kukuh mengungkapkan bahwa rasio kepemilikan mobil dengan jumlah penduduk masih rendah. Artinya, meskipun jumlah penduduknya besar, jumlah orang yang memiliki mobil relatif sedikit.
“Rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara tetangga,” ujar Kukuh.
Kukuh menjelaskan bahwa rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru mencapai 99 mobil per 1.000 penduduk, sementara Malaysia mencapai 490 mobil per 1.000 penduduk dengan total populasi 33 juta jiwa.
“Sedangkan di Thailand, rasio kepemilikannya adalah 270 mobil per 1.000 penduduk,” kata Kukuh.
Dengan fakta tersebut, Kukuh menekankan bahwa potensi pertumbuhan industri mobil di Indonesia masih sangat besar, meskipun pada tahun 2024 ini penjualan mobil diprediksi akan menurun.
Diperkirakan penjualan mobil baru sepanjang 2024 hanya akan mencapai 900.000 unit, kondisi ini seiring dengan melambatnya daya beli masyarakat memasuki semester kedua 2024.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesales (dari pabrik ke diler) selama Januari-Juli 2024 mencapai 484.235 unit, turun 17,5 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 586.931 unit.
Sementara itu, penjualan retail juga mengalami penurunan sebesar 12,2 persen dalam periode yang sama, dari 578.891 unit menjadi 508.050 unit.
“Potensi ada di Indonesia. Tantangan muncul karena penurunan ini, tetapi situasi sudah mulai membaik. Kami melihat ada sentimen positif, dengan turunnya suku bunga oleh BI, diharapkan dapat menggairahkan penjualan kendaraan bermotor,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/09/144100715/indonesia-sumbang-30-persen-penjualan-mobil-di-asean