Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Layanan Angkutan Perintis Sudah Menjangkau 322 Trayek

JAKARTA, KOMPAS.com – Angkutan perintis merupakan salah satu bentuk transportasi yang penting di Indonesia, terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani.

Di tengah tantangan geografis yang beragam, angkutan perintis berperan sebagai penghubung antara masyarakat di wilayah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi dan pelayanan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mencatatkan pertumbuhan trayek angkutan perintis sepanjang 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin, mengatakan, layanan konektivitas angkutan jalan perintis kini telah memiliki 322 trayek.

"Rata-rata persentase pertumbuhan jaringan trayek Angkutan Jalan Perintis sejak tahun 2015 hingga tahun 2024 adalah sebesar 1,48 persen,” ujar Risyapudin, dalam keterangan resmi, Senin (7/10/2024).

“Layanan ini tentunya sangat bermanfaat karena menghubungkan wilayah terisolir atau wilayah yang belum berkembang dengan kawasan perkotaan sehingga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Terpencil, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP)," kata dia.

Sejalan dengan itu, Dirjen Perhubungan Darat juga membangun sejumlah infrastruktur transportasi darat yang didukung oleh peningkatan layanan.

"Dari tahun 2015 hingga 2024, sebanyak 6 Terminal Tipe A dan 44 pelabuhan penyeberangan telah kita bangun,” ucap Risyapudin.

“Sementara untuk yang telah direvitalisasi/direhabilitasi sebanyak 53 Terminal Tipe A dan 54 pelabuhan penyeberangan. Dengan demikian sepanjang 10 tahun terdapat 157 infrastruktur transportasi darat," ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan Terminal Tipe A dan pelabuhan penyeberangan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan layanan digitalisasi.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/08/091200115/layanan-angkutan-perintis-sudah-menjangkau-322-trayek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke