Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Head Unit Bukan Smartphone, Jangan Unduh Aplikasi Berlebihan

JAKARTA, KOMPAS.com – Kemajuan teknologi head unit mobil yang dilengkapi dengan fitur mirip smartphone, seperti akses ke aplikasi streaming, navigasi, hingga game, membuat pengemudi semakin dimanjakan.

Namun, kemudahan ini juga membawa risiko tersendiri, terutama ketika pengguna tidak bijak dalam mengunduh terlalu banyak aplikasi.

Selain dapat mempengaruhi performa head unit, aplikasi berlebihan juga berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara dan bahkan mengancam keselamatan di jalan.

Menurut Darmawan, Brand Manager Asuka Car TV TJ, mengunduh aplikasi berlebihan di head unit dapat menyebabkan kinerja perangkat menjadi lambat dan tidak responsif, yang pada akhirnya mengganggu kenyamanan berkendara.

“Banyak yang berpikir bahwa head unit seperti smartphone, tapi sebenarnya perangkat ini memiliki keterbatasan kapasitas memori dan prosesor. Ketika terlalu banyak aplikasi diunduh, sistem menjadi berat, layar sering lag, dan ini bisa sangat berbahaya ketika pengemudi mencoba mengoperasikannya saat berkendara,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2024).

Darmawan menjelaskan bahwa aplikasi tambahan yang tidak resmi juga berisiko membawa malware atau virus yang dapat merusak sistem head unit.

“Beberapa aplikasi yang diunduh dari sumber tidak terpercaya bisa berisi program berbahaya yang tidak hanya memperlambat kinerja, tapi juga bisa memanipulasi fungsi-fungsi head unit. Dalam beberapa kasus, perangkat bisa hang atau restart sendiri, mengalihkan perhatian pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa gangguan saat mengoperasikan aplikasi di head unit adalah salah satu faktor yang sering diabaikan.

“Bayangkan saat di tengah kemacetan atau di jalan raya yang padat, pengemudi sibuk mengutak-atik aplikasi di head unit. Fokus jadi terpecah, yang seharusnya memantau kondisi lalu lintas malah teralihkan pada layar. Ini bahaya laten yang sering kali diremehkan,” kata Darmawan.

Untuk menghindari risiko tersebut, Darmawan menyarankan agar pengguna hanya mengunduh aplikasi yang benar-benar diperlukan dan pastikan aplikasi tersebut berasal dari sumber resmi atau sudah melalui verifikasi keamanan.

“Kurangi penggunaan aplikasi yang tidak penting. Prioritaskan fungsi navigasi atau hiburan standar yang sudah tersedia di head unit tanpa perlu menambah aplikasi yang berlebihan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Darmawan merekomendasikan pemilik kendaraan untuk rutin melakukan pembaruan sistem head unit dan melakukan pengecekan berkala guna memastikan performa perangkat tetap optimal.

“Dengan menjaga perangkat tetap bersih dari aplikasi yang tidak perlu, head unit akan bekerja lebih stabil dan responsif, sehingga membantu pengemudi tetap fokus di jalan,” kata dia.

Pada akhirnya, penggunaan head unit yang bijak dan terukur dapat membantu menjaga keselamatan berkendara. Meski teknologi mempermudah akses informasi dan hiburan, keselamatan pengemudi dan penumpang tetap harus menjadi prioritas utama.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/28/082200715/head-unit-bukan-smartphone-jangan-unduh-aplikasi-berlebihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke