JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi antara Toyota Land Cruiser yang menabrak bagian belakang truk kontainer di Jalan Tol Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mobil tersebut ditumpangi pemilik warung makan Pallubasa Serigala Makassar. Akibatnya, bodi depan sebelah kiri menabrak bagian belakang truk hingga ringsek, dan dua orang penumpang dinyatakan tewas saat dibawa ke rumah sakit.
Kecelakaan tersebut kembali mengurai mengenai faktor-faktor vital penyebab kecelakaan. Termasuk peran penting alat keselamatan pasif pada mobil dan truk untuk mencegah kecelakaan fatal pada korban.
Pada truk, sistem keselamatan pasif ialah penyematan bumper belakang atau rear underrun protection (RUP) yang mencegah mobil masuk kolong truk.
Adapun sistem keselamatan pasif pada mobil salah satunya ialah airbag atau kantung udara. Fitur ini tidak memerlukan tindakan dari pengemudi atau penumpang untuk berfungsi, melainkan bekerja otomatis saat terjadi kecelakaan.
Meskipun tidak mencegah kecelakaan, airbag diklaim membantu mengurangi cedera saat kecelakaan terjadi.
Airbag mengembang secara otomatis ketika sensor mendeteksi dampak, mengurangi risiko cedera akibat tumbukan dengan memberikan bantalan antara penumpang dan bagian keras kendaraan.
Namun, ada kalanya saat kejadian atau kecelakaan tertentu, kantung udara tidak mengembang,
Adrianto Sugiarto Wiyono, ASEAN NCAP Technical Committee mengatakan, ada banyak hal yang membuat airbag mengembang atau tidak mengembang.
"Terkait dengan airbag, posisi titik tabrak dengan posisi tabrak dengan posisi sensor sangat mempengaruhi mengembang atau tidaknya airbag," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (26/9/2024).
"Selain itu kondizi zat kimia atau ignitor yang akan meledak dan mengembangkan airbag juga perlu menjadi perhatian, makanya biasanya ada masa tertentu untuk dilakukan pengecekan rutin sistem airbag tersebut," ujarnya.
Beberapa faktor penyebab airbag tidak berfungsi, antara lain:
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/27/171200315/penyebab-airbag-tidak-mengembang