JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran modifikasi saat ini sangat beragam. Salah satu yang tengah merebak ialah tren modifikasi skuter-skuter “centil” dan meriah mengambil konsep dari kultur pop.
Patokannya cukup cair karena pada dasarnya "hanya" skuter dimodifikasi biar terlihat lebih modis. Namun yang membedakan ialah bukan sekadar pakai variasi biar meriah, melainkan ada konsep pop yang dibawa.
Adega Anggayasta, CEO Rainbow Moto Builder, merupakan salah satu pionir modifikasi ini. Dia juga yang membuat komunitas Kalcer Skuter yang saat ini mulai banyak pengikutnya di Instagram.
“Aku bentuk itu bulan April 2004. Kenapa aku bentuk itu, karena sebenarnya basisnya aku belajar motor culture. Kita setiap tahun itu selalu berangkat ke Jepang lihat di sana tren apa sih yang lagi naik,” kata Dega kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2024).
“Nah dua tahun terakhir di Jepang itu teman-teman di sana yang tadi yang main Harley (Davidson) main chopper itu udah mulai main ke skuter modern kita sebutnya, tapi ya tidak ninggalin motornya lamanya,” ujar Dega.
Dega mengatakan, beda arah modifikasi "skuter kalcer" ini dengan modifikasi skutik selama ini ialah, konsepnya mengangkat pop culture yang berani tabrak warna.
"Di mana kalau pop culture itu, mereka lebih berani menabrak-nabrakin warna. Terus mereka berani untuk punya konsep buat motornya,” ujarnya.
"Jadi kalau dulu kan, kalau kita modifikasi motor mainnya spare parts. Kita beli spare parts mahal, yang bagus, ini tidak gitu. Jadi misalkan dia suka Tamiya masukin teman Tamiya,” katanya.
“Waktu itu 2020 kita coba bikin motor yang kayak gitu, cuma waktu itu belum ramai. Akhirnya kita coba bikin komunitasnya di April kemarin,” katanya.
“Sebenarnya Kalcer Skuter itu adalah komunitas motor yang mengangkat pop culture sih di konsep motornya. Kalau kita tidak membatasi merek, mau merek apapun, boleh ya dari skutik, matik 2 tak, 4 tak boleh,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/25/081200515/tren-kalcer-skuter-adopsi-kultur-pop-yang-meriah