Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Tantang Astra Produksi Mobil Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon meminta grup otomotif terbesar nasional PT Astra International Tbk (ASII) memperbayak produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Hal terkait sehubungan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi hingga 29 persen sampai 41 persen pada 2030, hingga pada akhirnya menuju netralitas karbon di 2060.

"Adapun instrumen penting untuk mencapai itu melalui kendaraan," kata Ali di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (26/9/2024).

"Jadi kami challenge Astra produksi (kendaraan listrik) di dalam negeri karena ini akan lebih eksponensial pertumbuhan dalam negeri," ucap Ali.

Dirinya mengakui dan turut mengapresiasi langkah perusahaan bersama anak usahanya untuk terus mendukung langkah pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dengan memasarkan dan memproduksi kendaraan ramah lingkungan.

Saat ini, Grup Astra menjual 6 model mobil battery electric (BEV) dan 13 model hybrid electric vehicle (HEV) di Indonesia di bawah merek Toyota, Lexus, dan BMW.

Namun, dari jumlah tersebut jenis kendaraan listrik yang sudah diproduksi semuanya ialah HEV, yaitu Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Sementara kini sudah mulai banyak merek lain yang produksi BEV di RI, khususnya yang berasal dari China.

"Market hybrid sudah terbentuk, lebih tinggi dari BEV. Ini wujud nyata, tidak cuma untuk lingkungan, tapi juga sosial," lanjut dia.

"Semua (hilirisasi industri EV) sudah hampir ada di dalam negeri dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ini yang dipastikan oleh pimpinan kami, Bapak Presiden, pasti akan dilanjutkan bahkan lebih dalam lagi," kata Ali.

Terlepas itu semua, dengan didukung oleh para pelaku usaha termasuk Astra Group dan upaya berkelanjutan, ia optimistis, Indonesia bisa maju pada 2045.

"Bayangkan untuk nikel saja menuju EV ini 10 tahun kurang lebih, nah ini menuju ke depan mudah-mudahan kita semakin lebih kompak agar bisa lebih singkat untuk mencapai hilirisasi itu," ujar Ali.

Menanggapi tantangan tersebut, Deputi Manajer Umum Perencanaan Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja memastikan perusahaan berkomitmen untuk terus mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan dengan strategi multi-pathways.

"Menurut kami dari TAM, tantangan (EV) ialah bagaimana kita bisa menyatukan diversity of needs pada pelanggan kita karena bagaimana pun segmen otomotif itu ber-layer, pada sisi masyarakat juga ada layer-nya," ucap dia.

"Maka, kebutuhan antara layer-layer dari masyarakat dengan segmen mobilnya akan berbeda. Ini tantangan bagaimana kita bisa memberikan pelayanan, memberikan jasa, sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk mengkoneksikan hal tersebut, kami sepakat untuk menerapkan strategi multi-pathways," kata Resha, melanjutkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/25/080200815/pemerintah-tantang-astra-produksi-mobil-listrik-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke