JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi insiden ambulans menyebabkan kemacetan. Kejadian tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.
Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, Selasa (24/9/2024). Terlihat pada video si perekam meminta mobil ambulans untuk menepi karena membuat kemacetan. Sementara di dalamnya, sedang ada tindakan darurat untuk menangani pasien.
"Ini pasien enggak sadar. Saya tangani dulu sebentar. Saya infus dulu, baru saya jalan," ujar tenaga kesehatan, kepada si perekam video.
"Secara sisi hak istimewa, sudah jelas ambulans harus dibukakan jalan. Tapi, kalau misalnya di dalam ambulans yang sedang ada pertolongan, semisal CPR, saran terbaik adalah menggunakan bahu jalan, baik di sisi kiri maupun di kanan," ujar Handry, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Jangan berhenti di tengah-tengah, karena pasti akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Masyarakat tahu kalau ambulans berhenti di bahu jalan, mereka tidak akan mengganggu dan mereka akan membukakan jalan," kata Handry.
Menurut Handry, salah jika ambulans tersebut sampai berhenti di tengah jalan. Maka itu, Handry mengatakan, lebih baik sopir untuk ambulans adalah paramedis alias tenaga kesehatan yang juga paham mengenai medis.
"Jadi, sebaiknya punya pengetahuan soal medis juga, tidak hanya bisa menyetir. Dia tahu tingkat kegawatan pasiennya sejauh apa. Lalu, yang terutama, kalau kita paramedis, kita tahu kapasitas pasien ini. Kita tahu situasi pasien ini seperti apa. Kalau sopir umum kan dia tidak tahu," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/25/072200015/belajar-dari-insiden-ambulans-bikin-macet-sopir-sebaiknya-paramedis