SOLO, KOMPAS.com - Jalan raya merupakan ruang publik di mana berbagai macam pengemudi dan pengguna jalan berinteraksi setiap hari.
Semua pengendara mobil maupun sepeda motor memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Namun, seringkali melihat ketegangan dan konflik di jalan akibat kurangnya kesadaran akan pentingnya etika berlalu lintas.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengemudi perlu memahami bahwa jalan raya merupakan ruang bersama.
“Menurut saya, sadari dulu bahwa jalan raya itu publik area tempat macam-macam pengemudi berinteraksi,” kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2024).
Sehingga, pengemudi harus selalu mematuhi peraturan lalu lintas, menghormati pengguna jalan lainnya, dan menjaga sikap saling toleransi serta kehati-hatian untuk menghindari kecelakaan dan konflik di jalan.
Sony melanjutkan, jalan raya ada kalanya akan diperbaiki atau mengalami kemacetan lalu lintas dan sebagainya, sehingga membutuhkan etika berkendara yang baik dan benar.
“Ada kalanya fasilitas tersebut mengalami perbaikan, kemacetan, kerusakan dan lain-lain yang mengakibatkan perjalanan terganggu,” kata Sony.
Dengan begitu, dibutuhkan etika berlalu lintas yang berguna untuk menghindari konflik antara pengguna jalan.
“Di sinilah dibutuhkan etika berlalu lintas, memang aturannya tidak ada diundang-undang tapi lewat etika, potensi konflik atau kesemrawutan bisa dihindari. Etika yang harus diterapkan ini seperti, mengalah, berbagi dan sopan,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/21/132200715/pentingnya-menjaga-etika-selama-berkendara-di-jalan-raya