KLATEN, KOMPAS.com - Kondisi lalu lintas macet bisa membuat mesin mobil mengalami overheating atau panas berlebih. Terlebih lagi performa sistem pendingin sedang tidak prima.
Saat mobil berhenti, maka pendinginan air radiator hanya mengandalkan kipas, berbeda dengan saat kendaraan melaju, bakal ada angin dari depan.
Angin dari arah depan saat mobil melaju bakal dimanfaatkan oleh sistem pendingin mesin, untuk menyerap panas air radiator, sehingga beban kerjanya lebih ringan.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan penyebab mesin mobil overheating saat terjebak macet cukup banyak.
“Misal radiatornya sudah mulai pampat, kualitas coolant menurun, motor kipas lemah, dan sejenisnya maka akan membuat proses penyerapan panas mesin tidak optimal,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (16/9/2024).
Hardi mengatakan, performa sistem pendingin yang sedang tidak prima ini akan membuat suhu mesin perlahan mengalami kenaikan. Pada suatu titik akan memunculkan tanda overheat pada mesin.
“Saat overheat, air radiator cenderung bakal mendidih, sehingga sebagian masuk ke tangki reservoir dalam jumlah besar, bahkan meluap, lama-lama jumlah air radiator berkurang,” ucap Hardi.
Overheating akan lebih parah lagi, menurut Hardi, ketika mobil terjebak macet di tanjakan. Kondisi ini tak hanya membuat sistem pendingin kerja keras, tapi beban mesin juga berat.
“Panas mesin akan meningkat seiring naiknya putaran mesin atau Rpm, sumber panas mesin adalah dari proses pembakaran BBM dan udara di ruang bakar,” ucap Hardi.
Jadi, penyebab mesin mobil mengalami overheating ketika lalu lintas macet, bisa disebabkan sistem pendingin yang sedang tidak prima.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/17/131200215/ternyata-ini-biang-kerok-mesin-mobil-overheat-saat-jalan-macet