JAKARTA, KOMPAS.com – Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dipasarkan oleh PT Pertamina (Persero), telah menjadi pilihan favorit banyak pengendara motor di Indonesia karena harga yang relatif lebih terjangkau.
Terutama dibandingkan dengan jenis BBM lainnya seperti Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).
Namun di tengah isu pembatasan bahan bakar, dengan mewajibkan pengendara untuk bertransaksi menggunakan QR Code. Benarkan sepeda motor jadi kendaraan yang terkena pembatasan BBM Pertalite?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini memberikan pernyataan penting mengenai kebijakan subsidi BBM di Indonesia.
Luhut menjelaskan bahwa sepeda motor tidak akan terkena dampak dari pembatasan BBM subsidi, yang menjadi perhatian banyak pihak.
“Jadi ada 132 juta pengguna sepeda motor tidak akan terpengaruh dengan rencana yang saya sebutkan (pembatasan BBM subsidi),” ujar Luhut, dilansir dari laman Korlantas Polri (10/9/2024).
Selain itu, pemerintah juga tidak akan menaikkan harga BBM subsidi, sebaliknya, akan fokus pada peningkatan efisiensi penyaluran subsidi menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI).
“Saya ingin ulangi, tidak ada kenaikan harga BBM tetapi tepat sasaran BBM yang perlu dapat subsidi, itu yang perlu kita lakukan dengan AI,” ucap Luhut.
Meskipun rincian teknis mengenai implementasi AI belum diungkapkan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penyaluran subsidi.
AI dapat memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan memverifikasi penerima subsidi, serta memantau distribusi dengan lebih transparan dan tepat sasaran.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/10/173202615/benarkah-motor-terkena-pembatasan-bbm-pertalite