JAKARTA, KOMPAS.com – Air yang masuk ke dalam sistem CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor bisa berujung jebol.
Menurut Wahyudin, teknisi berpengalaman di Astra Honda Motor (AHM), air dapat merembes ke dalam CVT melalui ventilasi, terutama ketika motor melintasi genangan air atau digunakan di tengah kondisi banjir.
"Air yang masuk ke dalam CVT sangat berbahaya karena komponen-komponen di dalamnya harus beroperasi dalam kondisi kering. Jika terkena air, gesekan antar-komponen bisa terganggu, dan ini dapat menyebabkan kerusakan serius," ungkap Wahyudin kepada Kompas.com, Senin (9/9/2024).
Selain itu, Wahyudin juga menegaskan bahwa filter udara CVT harus dijaga agar tidak terkena air. Jika filter basah, air akan lebih mudah masuk ke ruang CVT, memperbesar risiko kerusakan.
Bukan hanya air, kotoran seperti debu, pasir, dan asap yang masuk melalui ventilasi CVT juga bisa mempercepat keausan komponen.
“Perawatan rutin dan kehati-hatian saat berkendara di jalan yang tergenang sangat penting untuk menjaga CVT tetap berfungsi dengan baik. Hindari genangan air dan pastikan ventilasi CVT bersih dari kotoran,” tambah Wahyudin.
Setiap pengendara motor matik sebaiknya memberikan perhatian besar pada CVT, terutama saat melintasi jalan yang basah atau berdebu.
Pencegahan sederhana ini dapat memperpanjang usia pakai CVT dan menjaga performa motor tetap optimal.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/10/102200215/bahaya-air-masuk-ke-cvt-motor-bisa-jebol