Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Pernah Mencuci Ruang Mesin dengan Air Bertekanan

KLATEN, KOMPAS.com - Kebersihan ruang mesin menjadi perhatian oleh sebagian konsumen. Pasalnya, ruang mesin yang kotor dapat menjadi representasi apakah mobil tersebut dirawat dengan baik atau tidak.

Hanya saja, dalam menjaga kebersihan ruang mesin, konsumen tidak boleh asal-asalan, seperti mencucinya menggunakan air bertekanan.

Hardi WIbowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, risiko mencuci ruang mesin dengan air mengalir atau bertekanan bisa sampai merusak sejumlah komponen penting.

“Air bisa masuk ke dalam ECU lewat soketnya, memang di situ ada karet penahan air, tapi bila kondisinya sudah getas atau soket tidak menancap dengan kuat bisa memberi jalan air masuk ke ECU,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024).

Hardi mengatakan masalah akan timbul tidak secara langsung, melainkan menunggu beberapa waktu sampai air benar-benar menyentuh area sensitif dari ECU.

“Gejalanya bisa berupa mesin pincang, susah hidup, bahkan sampai mogok, bila sampai area ECU terkena air, kondisinya internal ECU korsleting dengan penampakan membusuk,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan terdapat semacam jamur di dalam ECU. Sehingga komponen yang seharusnya bersih dan kering, kini menjadi kotor dan lembab.

“Selain ECU, air juga bisa mengganggu perangkat koil pengapian, karena air bersifat dapat menghantarkan listrik, sehingga arus listrik di koil bocor, dampaknya busi tidak bisa menghasilkan bunga api dengan maksimal,” ucap Hardi.

Jadi, mencuci ruang mesin harus menggunakan teknik yang benar, dengan tidak sembarangan menyemprotnya menggunakan air bertekanan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/07/102200115/jangan-pernah-mencuci-ruang-mesin-dengan-air-bertekanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke