Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Toyota Sebut Bioetanol di Kendaraan Bisa Merangsang Daya Beli Masyarakat

KARAWANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyebut penerapan dan pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar campuran di kendaraan bisa merangsang daya beli masyarakat.

Kondisi tersebut karena pengolahan bioetanol melibatkan berbagai sektor, terutama pertanian. Mengingat bahan bakunya berasal dari jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, tebo, gandum, sampai sorgum.

"Sehingga nantinya terbentuk ekonomi sekuler," kata dia ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/9/2024).

"Kita ingin otomotif jadi positif cycle, ketika otomotif naik, konsumsi bahan bakar seperti bioetanol naik, jadi petani tebu, jagung dan lain income-nya naik, itu positif cycle kalau sawit juga bisa, petani tebu dan lainnya juga bisa," lanjut Bob.

Oleh karenanya, ia berharap langkah pemerintah untuk menggenjot beberapa jenis energi terbarukan sekaligus termasuk bioetanol, terus digencarkan khususnya pada presiden terpilih.

"Kita punya banyak sumber energi yang bisa dikonversi seperti bioetanol, biosolar dan hidrogen. Kita punya banyak biomass yang bisa dirubah jadi hidrogen, ini harus dikembangkan ke depan," kata Bob.

Toyota sendiri sudah mulai memproduksi beberapa kendaraan dengan bahan bakar ethanol bahkan sudah mengekspornya ke beberapa negara. Termasuk saat ini juga dalam pengembangan e-100 atau ethanol 100, sehingga bahan bakar fosil bisa ditekan.

"Pemerintahan baru harus bisa bawa optimisme, sektor energi bisa bawa optimis baru. Kita lihat pada 2002-2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 6 persen. Itu yang menggerakkan dari sawit yang melibatkan 5 juta petani," kata Bob.

"Kalau bisa diulang di bioetanol income per kapita bisa naik 2-3 kali lipat, Brazil dari 7.500 dollar AS income jadi 12 ribu dollar AS," ujar Bob.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/06/191200015/toyota-sebut-bioetanol-di-kendaraan-bisa-merangsang-daya-beli-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke