Menjajal Efisiensi dan Kenyamanan Toyota Rav4 GR Sport PHEV

Namun beruntung, awak redaksi sempat menjajal RAV4 PHEV ini dengan rute perjalanan yang cukup jauh, Jakarta - Cirebon dengan melintasi jalan tol.

Keterbatasan waktu dan kesempatan, membuat saya hanya bisa menikmati perjalanan dari jok penumpang baris kedua. Kendati demikian, semua informasi bisa didapat dari komentar teman media yang saat itu mencoba bersama.

Hal yang menjadi bahan pembicaraan adalah performa mesin dan juga motor listrik yang berada di balik kap depan. Saat bertolak dari Cilandak Town Square, Jakarta, rekan media yang bertugas mengemudi saat itu menggunakan mode listrik.

60 km

Toyota mengklaim, dengan kondisi baterai penuh, RAV4 PHEV bisa menempuh jarak 60 km. Tentunya keutamaan ini bisa memberikan efisiensi dan juga pengurangan emisi gas buang yang cukup signifikan.

Rasa berkendara saat mode listrik diaktifkan tidak jauh berbeda dengan ketika mengemudikan mobil listrik murni (BEV). Torsi melimpah langsung terasa ketika pedal gas diberi tekanan spontan untuk berakselerasi.

Gaya mengemudi yang cukup agresif dan juga kondisi kemacetan di jalan saat itu memaksa RAV4 PHEV mengaktifkan mesin konvensional ketika sudah menempuh jarak 42 km.

Kondisi itu terus berlanjut hingga Cirebon dan hasilnya MID memberi informasi penggunaan BBM 19 kpl. Angka moderat untuk gaya berkendara agresif dan bobot 4 orang penumpang dengan rata-rata 80 kg.

Kenyamanan penumpang belakang

Ternyata, menjadi penumpang belakang di RAV4 GR Sport PHEV cukup menyenangkan. Pertama, untuk orang dewasa dengan tinggi 175 cm, Anda akan mendapatkan posisi duduk yang nyaman. Mulai dari sandaran dan juga penampang jok yang menopang paha dengan baik.

Kedua, ruang kaki dan juga ruang kepala cukup lapang. Sayangnya, tidak ada sandaran tengah sehingga tangan satu lagi agak menggantung. Terakhir, bahan jok nyaman dan busa cukup empuk.