Perubahan regulasi MotoGP 2027 diharapkan bisa mengatur agar kejuaraan lebih kompetitif. Namun juara dunia MotoGP dua kali Casey Stoner mengatakan hal itu tidak berguna buat Ducati.
Pebalap yang memenangkan gelar MotoGP pertama Ducati pada 2007 tersebut meyakini Ducati tetap super power. Pabrikan Italia itu tetap mengungguli motor lain.
"Saya pikir pada dasarnya Ducati yang mencoba menerapkan kembali peraturan tersebut. Saya pikir mereka tahu bahwa mereka akan memiliki keuntungan dalam situasi itu," kata Stoner dilansir dari Crash, Rabu (28/8/2024).
Stoner mengatakan, meski kubikasi motor 2027 lebih kecil namun konstruksi mesin Desmosedici luar biasa. Secara natural mesin ini menghasilkan tenaga lebih besar dari yang lain.
"Bila Anda memikirkannya, saat Anda sudah memiliki banyak tenaga (motor lain kencang) namun mereka (Ducati) masih memiliki perbedaan yang luar biasa. Jaraknya akan lebih besar saat Anda menggunakan mesin (berukuran) lebih kecil," katanya.
“Kesenjangan itu, bagi mereka, akan menjadi lebih besar dari yang ada sekarang,” ujar Stoner.
Stoner mengatakan, dengan berkurangnya top speed maka zona pengereman bakal lebih sempit dan kecepatan saat tikungan meningkat. Tapi konsepnya beda dengan racing line Moto3.
“Zona pengereman akan menyempit, ketika zona pengereman menyempit maka peluang menyalip akan semakin berkurang,” katanya.
"Kecepatan tikungan mungkin meningkat, yang memungkinkan lebih sedikit overtake, tapi tidak seperti 125 cc, 250 cc, atau Moto3, tidak seperti itu," ujar Stoner.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/28/180100915/casey-stoner-sebut-ducati-tetap-bakal-juara-meski-peraturan-berubah