MEDAN, KOMPAS.com – Yamaha masih jadi produsen yang memasarkan produk lengkap buat konsumen. Jajaran modelnya meliputi motor matik entry level, matik classy, sampai matik bongsor. Lalu tak ketinggalan masih ada motor sport, offroad, sampai bebek.
Meski begitu, permintaan motor bebek saat ini sudah jauh menurun ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Joni Lie, GM Marketing & Promotion PT Alfa Scorpii (Main Diler Yamaha Sumatera bagian utara), mengatakan, penjualan motor bebek mengikuti perkembangan zaman.
“Kalau di kota dengan banyak orang pakai matik, pasti orang lebih pilih pakai matik. Tapi di pinggiran, seperti di perkebunan, itu moped masih ada,” kata Joni, kepada Kompas.com belum lama ini.
“Yang kedua (tim balap), kami di balap kan kami masih pakai MX-King dan Jupiter Z1. Kontribusi masih ada tapi tidak sebesar tipe-tipe lain,” kata dia.
Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan motor pada Januari-Juni 2024 telah mencapai 3.170.994 unit.
Dari jumlah tersebut, underbone atau motor bebek berkontribusi sebesar 5,04 persen, naik dari sebelumnya 4,95 persen.
Adapun motor skutik masih mendominasi penjualan pada Juni 2024 dengan komposisi 90,36 persen. Sedangkan motor Sport turun sedikit menjadi 4,60 persen, dari sebelumnya 4,71 persen.
“Di Medan kurang lebih hampir sama (seperti data AISI), karena di empat provinsi ini (Aceh, Sumut, Riau, dan Riau Kepulauan) kan banyak perkebunan juga, rata-rata perkebunan sawit,” ucap Joni.
Sebagai informasi, di situs resminya, Yamaha masih menawarkan motor bebek MX King dengan harga Rp 26,625 juta. Kemudian Jupiter Z1 seharga Rp 20,490 juta, dan Vega Force yang ditawarkan Rp 18,275 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/26/171200115/ini-karakter-konsumen-motor-bebek