BOGOR, KOMPAS.com - Ban kendaraan bisa diisi tidak cuma oksigen atau udara biasa, tapi juga nitrogen. Sudah banyak ditemui tempat isi angin (udara) ban yang pakai nitrogen.
Cuma dari kedua udara tersebut, oksigen memiliki kekurangan dibanding nitrogen. Seperti yang dijelaskan Sendie Ardianto, Area Sales Manager & Training Specialist PT Goodyear Indonesia Tbk.
"Kelemahan oksigen itu mengandung unsur air. Air itu kalau ban panas, akan menguap, jadi tekanan udara di ban bertambah," kata Sendie di Bogor, Sabtu (24/8/2024).
Bahayanya kalau mobil atau motor dipakai dulu baru cek tekanannya, maka akan naik dari rekomendasi. Kalau pemilik mengurangi tekanannya, maka ketika dingin ban akan dalam kondisi kempis, bisa menyebabkan ban rusak.
Sedangkan Nitrogen, biasanya tidak banyak kandungan airnya. Jadi kalau digunakan saat ban panas, tekanannya lebih stabil daripada saat diisi dengan oksigen.
"Oksigen juga molekulnya kecil, jadi mudah keluar dari pori-pori ban," kata Sendie.
Nitrogen punya molekul yang lebih besar, jadi cenderung awet menjaga tekanan udara di ban. Misal oksigen dalam dua pekan, bisa mengurangi tekanan sekitar 3 Psi sampai 5 Psi.
"Nitrogen karena besar (molekulnya) cenderung awet, bisa tidak berkurang atau turun 1 Psi (dalam dua pekan)," kata Sendie.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/26/122200715/perbedaan-isi-ban-pakai-udara-biasa-dan-nitrogen