SOLO, KOMPAS.com - Ketika melewati tanajakan, pengemudi mobil matik akan mendapatkan tantangan tambahan yang bisa mempengaruhi kinerja kendaraan.
Salah satu masalah umum yang bisa muncul adalah oli matik mengalami overheat. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pengoperasian mobil yang salah hingga komponen yang aus.
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, tuas transmisi matik di posisi D bisa menyebab oli matik jadi overheat.
“Kita harus bisa memilih gigi yang tepat saat menanjak, jangan menggunakan posisi D saat menanjak curam dan panjang. Pada posisi D, matik akan memindahkan gigi secara otomatis berdasarkan putaran mesin,” kata Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Iwan melanjutkan, mesin bisa kehilangan moment dan berpotensi tidak kuat nanjak. Bahkan oli bisa overheat, karena oli gagal melumasi dan hilang fungsi gesekannya, ini menyebabkan matik ngelos.
Selain itu, Iwan juga mengatakan, faktor oli yang kualitasnya buruk dan kurang bisa menyebabkan oli matik overheat saat melewati tanjakan.
“Kualitas oli yang buruk sangat mempengaruhi kinerja matik, sehingga perlu diganti atau kuras oli matik jika sudah waktunya. Sebab, oli kotor aan cepat panas, dan pilih oli sesuai rekomendasi pabrik,” kata Iwan.
Iwan juga mengatakan, volume oli matik yang kurang karena terdapat kebocoran oli bisa membuat oli matik overheat. Kemudian, faktor adanya keausan pada komponen juga bisa mempengaruhi hal tersebut.
“Komponen matik yang sudah mengalami keausan juga mempengaruhi suhu oli matik, karena putaran mesin jadi lebih tinggi dan menjadikan matik selip,” kata Iwan.
Dengan mengetahui penyebab oli matik overheat saat melewati tanjakan, diharapkan pemiliknya bisa menghindari hal tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/24/152200115/kenali-penyebab-oli-matik-overheat-saat-melewati-tanjakan