Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Salah Isi Oli Transmisi Matik CVT, Bisa Fatal Akibatnya

KLATEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) banyak disematkan pada mobil modern menggantikan automatic transmission konvensional (AT).

Keduanya memiliki prinsip kerja tak sama, terutama pada bagian puli dan sabuk bajanya, sehingga oli yang dibutuhkan juga berbeda.

CVT membutuhkan oli dengan spesifikasi tertentu, demi menjaga keawetan komponen dan performa.

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia mengatakan oli yang dibutuhkan CVT tidak sama dengan AT, jenisnya juga bermacam-macam.

“Konsumen perlu menyesuaikan dengan spesifikasi yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan, bisa dibaca pada buku pedoman kepemilikan,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jamal memberikan contoh, jenis oli CVT untuk merek Nissan, kini sudah menggunakan NS3 untuk semua jenis kendaraan CVT, adapun tipe sebelumnya masih menggunakan NS2 seperti CVT X-trail 2008.

Jamal mengatakan ada perbedaan karakter pada spesifikasi oli CVT yang beredar di pasaran. Sehingga bagi masyarakat awam sebaiknya pakai oli genuine, agar lebih aman.

“Misal karakter NS2 dan NS3 perbedaannya ada pada viskositas, friction dan ketahanannya terhadap panas, artinya jika masih menggunakan oli dengan standar lebih rendah maka ada potensi performanya tidak sama,” ucap Jamal.

Jamal mengatakan, salah satu penyebab CVT rusak dipengaruhi oleh kualitas olinya. Ketika performa menurun maka dampak kerusakan bisa merambat ke komponen utamanya seperti puli dan sabuk baja. 

Pemilik Worner Matic Spesialis Transmisi Matic, Hermas Efendi Prabowo mengatakan dalam memilih bengkel perlu diperhatikan apakah bengkel tersebut kompeten atau tidak dalam bidang transmisi, sebab tidak sedikit dijumpai terjadi kekeliruan. 

“Jenis oli juga memang harus diperhatikan kategorinya, apakah oli CVT atau oli AT, dan oli AT saja banyak jenisnya, harus sesuai spesifikasi pada transmisi mobil itu, tidak boleh dipukul rata. Banyak kasus CVT diisi oli AT atau pun AT diisi oli CVT,” ucap Hermas kepada Kompas.com, belum lama ini.

Padahal, menurut Hermas, setiap transmisi pada mobil membutuhkan pelumas dan cairan pentransfer tenaga yang berbeda-beda. 

Hermas mengatakan, pengisian oli transmisi yang tidak tepat, atau terjadi salah isi oli, maka dampaknya terjadi penurunan performa dan terjadi beberapa kerusakan pada komponen transmisi.

“Oli CVT juga ada banyak jenisnya, yang paling aman mengikuti anjuran oli yang sudah ditentukan oleh pabrikan,” ucap Hermas.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/21/191200815/jangan-salah-isi-oli-transmisi-matik-cvt-bisa-fatal-akibatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke