JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil hybrid telah menjadi pilihan populer bagi banyak pengemudi yang ingin menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan performa ramah lingkungan.
Namun, seiring dengan teknologi canggih yang ditawarkan, mobil hybrid juga memiliki beberapa komponen yang lebih rentan mengalami masalah dibandingkan dengan mobil konvensional.
Kondisi ini membuat perawatan dan pemahaman mendalam mengenai kendaraan ini menjadi sangat penting bagi pemiliknya.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, ada tiga komponen utama yang sering kali menjadi sumber masalah pada mobil hybrid.
"Pertama, yang pasti adalah baterai karena memiliki batas masa pakai," katanya kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).
Baterai pada mobil hybrid memang merupakan salah satu komponen paling krusial, namun juga paling rentan karena sifatnya yang terus-menerus mengalami siklus pengisian dan penggunaan energi.
"Kedua adalah inverter, yang berfungsi mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Inverter ini juga memiliki step up dan step down, yang merupakan bagian dari sistem yang rentan mengalami kerusakan," tambahnya.
Lung Lung juga menekankan pentingnya perawatan AC pada mobil hybrid, karena komponen ini sering kali mengalami masalah jika tidak dirawat dengan baik.
"Yang ketiga adalah AC. AC harus dirawat karena memang rentan rusak, apalagi jika tidak dirawat dengan baik," jelasnya.
Perawatan rutin dan pemahaman tentang cara kerja sistem AC yang unik pada mobil hybrid bisa membantu mencegah kerusakan yang merugikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/21/100200915/tiga-komponen-yang-sering-bermasalah-pada-mobil-hybrid