Fasilitas Charger Mobil Listrik Hyundai Sudah Tembus 600 Titik

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini Hyundai memutuskan tidak memperbolehkan mobil listrik merek lain mengisi daya di fasilitas charging milik Hyundai.

Keputusan tersebut diambil sebab populasi mobil listrik Hyundai sudah mulai banyak. Hyundai tak ingin pemilik mobil Hyundai antre buat “ngecas” dengan mobil lain padahal di fasilitas milik Hyundai.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, fasilitas charging station Hyundai di seluruh Indonesi sudah berjumlah ratusan unit.

“Sekarang sudah 600 titik. Jadi sekarang 240 (unit charger) milik kami sendiri. Terus kemudian ditambah dengan yang kemarin kolaborasi dengan 4 charging partner operator itu jadi 600 titik lokasi dengan jumlah 700 charger,” ujar Frans di Jakarta,yang ditemui belum lama ini.

Frans merinci dari total 700 charger di seluruh Indonesia mayoritasnya ialah tipe slow charging.

“Nah 700-an charger itu 70 persen yang AC yang slow charging, kemudian fast charging itu 20 persen yang ultra fast charging 10 persen. Jadi itu sudah cukup buat kami. Nah cuma kami masih lihat dan lagi menjajaki kolaborasi dengan PLN,” katanya.

“Kalau PLN kita bisa kolaborasi berarti dapat dipastikan kita punya charging station itu udah di atas 1.000 titik. Itu yang saya maksud dengan bahwa kalau pulau Jawa itu panjangnya dari kiri ke kanan 1.000 km, (setiap) 1 km-nya ada charging station Hyundai,” katanya.

Namun dari jumlah tersebut, Frans mengatakan pihaknya tetap akan terus berusaha memperbanyak fasilitas charging milik Hyundai.

“Selain itu 240 charging kita pasti akan terus tambah-tambah terus karena dengan bertambahnya populasi yang kita akan jual kita mau kasih layanan terbaik untuk konsumen,” ujarnya.