JAKARTA, KOMPAS.com - BYD M6 menjadi pilihan multi purpose vehicle (MPV) listrik keluarga yang diperkenalkan oleh BYD Motor Indonesia, tepatnya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Mobil ini dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau mulai Rp 379 juta untuk tipe Standar 7 seater, Rp 419 juta untuk tipe Superior 7 seater, dan Rp 429 untuk tipe Superior Captain Seat 6 seater.
Tak hanya dibekali dengan tampilan yang menarik, BYD M6 juga dibekali dengan teknologi dan fitur keselamatan yang cukup mumpuni untuk menunjang pengemudi dan penumpang saat berkendara.
Pertama dari sisi dimensi, BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm dan tinggi 1.690 mm, dengan ground clearance 170 mm dan wheelbase 2.800 mm.
Bicara soal eksterior, BYD M6 menggunakan bahasa desain dragon face. Ini terlihat dari gril krom dengan tulisan BYD di bagian tengah, serta lampu LED berbentuk huruf L dengan desain membentuk sudut.
Sementara desain bumper bagian bawah tampak sporty dengan sudut garis-garis tegas dengan sentuhan aksen krom yang mempermanis tampilannya.
Berlanjut ke bagian samping, desain samping dibuat aerodinamis dan sporty berkat roof rail di bagian atap. BYD M6 menggunakan door handle model pull out, dipadukan dengan side skirt yang senada dengan warna bodi untuk menambah kesan elegan.
Pada bagian kaki-kaki M6 dibekali pelek berukuran 17 inci yang dibalut menggunakan ban Giti dengan profil 225/55.
Sementara di buritan, BYD M6 hadir dengan dengan stop lamp yang memajang, dilengkapi dengan spoiler di bagian atap. Bumper belakang menggunakan tampilan yang senada dengan side skirt dan bumper di bagian depan.
Masuk ke bagian interior, kabin M6 memang tampak cukup familiar, layout dasbor hampir sama dengan model BYD lainnya. Pada bagian dasbor terdapat layar head unit yang bisa berputar 90 derajat dengan ukuran 12,8 inci.
Sistem infotainment seperti Apple Carplay dan Android Auto serta bluetooth memungkinkan pengemudi mengintegrasikan smartphone dengan mudah.
Dari bangku pengemudi mudah untuk mengakses head unit, begitu pula untuk mengakses tombol-tombol lain, seperti auto hold, hazard, mode berkendara, yang diletakkan pada konsol bagian tengah. Tuas transmisi dengan bentuk konvensional juga diletakkan pada konsol tengah.
Untuk jok pengemudi dan penumpang di baris depan sudah dilengkapi dengan pengaturan elektrik serta ventilated seat yang menambah kenyamanan saat berkendara.
Dari sisi pengemudi, pengaturan setir sudah tilt dan telescopic, tentu semakin mudah untuk mendapatkan posisi duduk yang ergonomis.
Bagi pemilik tinggi badan 168 cm sampai 170 cm, duduk di baris kedua masih terasa nyaman. Ruang kaki tampak masih ada sisa dua kepal, begitu pun pada head room yang masih terasa lega.
Untuk tipe Superior Captain seat, kenyamanan makin bertambah dengan adanya arm rest serta AC di baris kedua di mana pengaturan fan bisa diatur melalui konsol tengah.
Tempat penyimpanan di baris kedua juga cukup banyak, mulai dari kantung penyimpanan di belakang kursi pengemudi dan penumpang depan, door trim yang bisa untuk menyimpan smartphone serta card holder.
Bagi yang mau mengecas gadget juga tak perlu khawatir, karena sudah ada power outlet dengan tipe type C di bawah pengaturan AC konsol tengah.
Sementara untuk baris ketiga, pemilik tinggi badan 168 cm, akan merasa kurang nyaman, sebab baik leg room maupun head room hanya tersisa sedikit, tidak sampai satu kepal.
Sandaran kursi sudah diatur paling rebah, namun tetap memberikan sensasi duduk yang kurang nyaman. Terlebih ketika melewati speed bump atau jalan rusak, guncangan di baris ketiga begitu terasa.
Pada baris ketiga, terdapat kisi-kisi AC di bagian atap, ditambah dengan kompartemen tambahan berupa cup holder pada sisi kiri dan kanan. Namun, rasanya untuk orang dewasa dengan tinggi 170 cm tidak akan nyaman duduk di baris ketiga terutama untuk perjalanan jauh.
BYD M6 sudah disematkan dengan panoramic sunroof, sehingga menambah kesan mewah dan lapang di mobil MPV asal negeri Tiongkok ini.
Pada bagian bagasi, kapasitasnya tidak bisa dibilang luas, mengingat mobil ini merupakan segmen MPV dengan pilihan 6 atau 7 seater. Namun, bila ingin memuat banyak barang bisa merebahkan kursi di baris ketiga untuk mendapat ruang yang lebih luas.
Menyoal fitur, BYD M6 juga sudah dilengkapi dengan steering switch, di mana pada tombol kemudi sudah dilengkapi dengan pengaturan volume, mode audio, hingga pengaturan adaptive cruise control (ACC). Menambah kenyamanan pengemudi dan penumpang di barisan depan juga sudah dilengkapi dengan ventilated seat.
Kompas.com juga sempat merasakan beberapa fitur, pertama BYD M6 Around View Monitor (AVM). Pengemudi bisa lebih mudah memarkir kendaraan dengan bantuan fitur AVM yang menampilkan kondisi sekitar pada layar head unit.
Fitur BYD M6 lain yang cukup membantu pengendara adalah Adaptive Cruise Control, terutama saat berkendara di jalan tol.
Selain itu, Kompas.com juga sempat mencoba fitur ADAS ketika melaju di jalan tol. Salah satu fiturnya yakni Lane Departure Assist (LDA) cukup bekerja dengan baik. Di mana fitur tersebut akan memberikan peringatan berupa getaran pada setir ketika mobil melenceng atau keluar dari jalur.
Masih banyak fitur canggih lain yang tersemat pada BYD M6, seperti Hill Hold Control (HHC), Autonomous Emergency Braking (AEB), Emergency Lane Keeping Assist (ELKA), Auto Hold, dan masih banyak lagi.
Lantas bagaimana dengan rasa berkendara BYD M6?
Saat Kompas.com menginjak pedal gas BYD M6, terasa ada sedikit ‘lag’, di mana mobil tidak langsung bergerak maju. Akselerasi instan yang biasa didapat ketika mengemudi mobil listrik tidak terlalu terasa di BYD M6.
Sebagai informasi, unit yang redaksi coba adalah BYD M6 Superior Captain Seat yang dibekali BYD Blade Battery berkapasitas 71.8 kWh, yang memiliki jangkauan hingga 530 Km. Tenaga yang dihasilkan dengan kapasitas baterai tersebut mencapai 150 kW dengan torsi 310 Nm.
BYD M6 menawarkan dua pilihan mode yaitu normal dan sport. Pengemudi bisa memilih mode tersebut di layar besar di tengah dasbor. Bedanya mode sport setirnya lebih terasa responsif.
Saat perjalanan di tol, tak terasa kecepatan mencapai 100 Kpj ketika melintasi Tol Layang MBZ. Suspensi bukan yang paling empuk tetapi bisa mengakomodir kenyamanan yang saat tes berlangsung membawa tiga orang dengan bobot total 258 Kg.
Kekedapan kabin cukup baik, di mana hanya terdengar suara ban yang bergesekan dengan aspal, sementara suara deru angin terdengar samar-samar.
Meski ada ‘lag’ saat menginjak pedal gas, kemampuan BYD M6 saat melewati tanjakan terjal tidak bisa dianggap remeh. Sebab, tanpa perlu effort lebih, M6 mampu melibas tanjakan dengan model berkendara normal.
Begitupun ketika stop and go di jalan menanjak, fitur Hill Hold Control (HHC) mampu menahan BYD M6 agar tidak mundur.
Adapun saat digunakan untuk berkendara dengan rute Jakarta-Bandung, melewati tol dalam kota, tol luar kota hingga jalur non tol, efisiensi daya mencapai 3,8 Km per kWh.
Untuk diketahui saat ini biaya mengisi daya mobil listrik di SPKLU milik PLN sebesar Rp 2.466 per kWh.
Besaran biaya pengisian daya di SPKLU tersebut diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai.
Jika memakai asumsi biaya tersebut, maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 143.000 untuk menempuh jarak hingga 221 Km.
Namun tentu saja angka tersebut tidak bisa dijadikan patokan, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi masalah konsumsi bahan bakar, mulai dari kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, bahan bakar yang digunakan, kondisi kendaraan, beban barang yang dibawa di kabin, dan sebagainya.
Sedangkan untuk biaya pajak kendaraan, mengingat ini merupakan kendaraan listrik murni pemilik BYD M6 hanya wajib membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ), penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan penerbitan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), setiap tahunnya dan tidak lebih dari Rp 500.000.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/14/144100615/review-lengkap-byd-m6-bahas-desain-hingga-pajak-tahunan