JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal China, Build Your Dream (BYD) mengaku mulai mengkaji road map atau peta jalan untuk jangka panjang atas pengembangan bisnisnya di Indonesia.
Diungkapkan Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan, pengembangan tersebut termasuk pengadaan fasilitas charging station di tempat umum.
Sehingga pada akhirnya bisa mendukung penggunaan mobil listrik sebagai alat transportasi harian.
"Soal fasilitas pengecasan umum kendaraan listrik, BYD sedang mengkaji roadmap jangka panjang pengembangannya. Mengingat ini juga terkait investasi serta melibatkan prosedur-prosedur tertentu dari pihak lain," kata dia kepada Kompas.com, Senin (12/8/2024).
"Mengingat BYD juga baru mulai mengirim kendaraan ke konsumen dalam kurun waktu dua bulan ini," ucap Luther, melanjutkan.
Sembari memutuskan rencana jangka panjang dimaksud, perseroan akan memberikan wall charger untuk para konsumennya agar bisa melakukan pengisian daya di rumah masing-masing.
Jadi, tidak perlu lagi repot untuk mencari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ketika mobil digunakan sehari-hari.
"Kami juga memberikan pemasangan di rumah pelanggan langsung secara gratis sebagai bagian dari strategi jangka pendek," ucap Luther.
"Di samping itu, sebagian besar showroom kita juga dilengkapi dengan DC fast charger 2-4 gun di parkirannya, yang mana fasilitas ini bebas digunakan oleh brand apa saja," kata dia.
Sebelumnya, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) memutuskan untuk membatasi penggunaan fasilitas pengisian daya listrik umum-nya (SPKLU) hanya untuk merek Hyundai per-Agustus 2024.
Langkah ini sebagai upaya perusahaan untuk melindungi pengguna mobil listrik merek Hyundai dalam memanfaatkan fasilitas SPKLU di tengah ramainya merek kendaraan listrik di RI.
Diketahui, Hyundai merupakan merek otomotif yang paling gencar membangun fasilitas charging station di Indonesia sejak 2022. Saat ini, sudah ada hampir 300 unit SPKLU yang berada di bawah naungannya.
"Pemerintah itu mewajibkan kita membuat infrastruktur khusus brand merek sendiri. Kedua, Hyundai sudah jualan mobil listrik lebih dari 10.000, sekarang 11.000. Jadi apa salahnya kalau sekarang kita memberikan prioritas ke konsumen-konsumen Hyundai," kata COO HMID, Fransiscus Soerjopranoto.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/13/082200515/byd-mulai-kaji-pengembangan-charging-station-di-ri