Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menangani Trauma Psikologis Pasca-Kecelakaan Lalu Lintas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas di jalan raya sering kali menimbulkan dampak yang lebih luas daripada sekadar kerusakan fisik. Tidak hanya korban yang mengalami cedera, tetapi juga keluarga dan orang-orang di sekitarnya yang merasakan efek dari insiden tersebut.

Meski demikian, tidak semua kecelakaan menyebabkan trauma psikologis yang mendalam, meski dampaknya sering kali memerlukan perhatian khusus.

Menurut Anna Surti Ariani, psikolog klinis dari PacHealth, kecelakaan lalu lintas dapat menjadi peristiwa yang traumatis, namun tidak selalu menimbulkan trauma pada setiap individu.

"Kecelakaan biasanya memang jadi peristiwa traumatis, tapi belum tentu menyebabkan trauma lho. Jadi belum tentu harus diatasi," ujar Anna kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2024).

Pendekatan yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama secara psikologis sangat penting untuk memastikan bahwa korban dapat pulih secara fisik dan mental.

Lebih lanjut, Anna menjelaskan, pentingnya dukungan psikologis awal. Saat ini Kementerian Kesehatan tengah mengembangkan program khusus bernama P3LP (Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis). Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan psikologis awal (DPA) yang diperlukan segera setelah kecelakaan terjadi.

"Biasanya, tepat setelah kecelakaan berlangsung, perlu ada beberapa psychological first aid atau dukungan psikologis awal. Kemenkes sedang membangun program ini, dinamakan P3LP," jelasnya.

Anna juga menekankan pentingnya pengamatan terhadap kondisi korban kecelakaan, baik secara fisik maupun psikis.

"Kita perlu mengamati apa yang terjadi pada orang yang mengalami kecelakaan. Fisiknya gimana, reaksi dia secara psikis gimana. Apakah shock atau bingung, atau marah besar, atau cukup tenang. Dari pengamatan ini, kita bisa tahu apa yang betul-betul dibutuhkan oleh orang itu pada saat itu," tambahnya.

Penanganan yang tepat terhadap reaksi emosional korban adalah langkah awal yang krusial dalam proses pemulihan.

"Paling awal kita perlu menstabilkan emosinya, menenangkan, kemudian mempelajari siapa yang diharapkannya untuk memberi bantuan," tutup Anna.

Dengan pendekatan yang tepat, dukungan psikologis yang diberikan dapat membantu korban melewati masa sulit pasca-kecelakaan, serta mencegah berkembangnya trauma yang lebih serius di masa depan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/10/110200515/menangani-trauma-psikologis-pasca-kecelakaan-lalu-lintas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke