Perbandingan Biaya MPV Listrik dan Mobil Bensin Jakarta-Bandung

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik dipercaya merupakan moda transportasi yang akan menggantikan mobil bahan bakar konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) di masa depan.

Mobil listrik dinilai memiliki keunggulan, pertama nol emisi sehingga ramah lingkungan dan kedua biaya pemakaian lebih murah.

Biaya pemakaian dihitung dari biaya jalan. Jika mobil bahan bakar minyak (BBM) pakai bensin atau solar, maka mobil listrik dengan mengecas setelah sebelumnya membeli daya listrik.

Pada tulisan kali ini, Kompas.com akan mengulas perbandingan biaya cas mobil listrik dan isi mobil bensin dengan rute Jakarta-Bandung. Mobil yang digunakan sebagai pembanding adalah MPV listrik BYD M6 dengan MPV konvensional Toyota Avanza.

Sebelumnya redaksi telah menjajal BYD M6 tipe Superior Captain Seat dengan rute Jakarta-Bandung. Mobil ini dibekali baterai dengan kapasitas 71,8 kWh dan bisa dipakai untuk menjelajah 530 Km.

Usai dipakai menempuh jarak Jakarta-Bandung, MID BYD M6 menunjukkan total jarak tempuh 221 Km dan baterai terpakai 48 persen. Saat dihitung daya yang terpakai sebesar 25,9 kWh per 100 Km atau 3,8 Km per kWh.

Untuk diketahui saat ini biaya mengisi daya mobil listrik di SPKLU milik PLN sebesar Rp 2.466 per kWh.

Besaran biaya pengisian daya di SPKLU tersebut diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai.

Jika memakai asumsi biaya tersebut, maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 143.000 untuk menempuh jarak hingga 221 Km.

Bandingkan dengan mobil bensin, MPV Toyota Avanza, yang mana Kompas.com pernah melakukan tes konsumsi BBM dan hasil yang didapat 16,1 Km per liter menggunakan bensin Pertamax RON 92.

Dengan jarak Jakarta-Bandung 221 Km, maka Toyota Avanza membutuhkan sekitar 12 liter. Dengan harga Pertamax per 7 Agustus 2024 sebesar Rp 12.950, maka biaya yang dikeluarkan untuk bensin Rp 177.415.