Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Tak Mau Beri Insentif Hybrid, Honda Punya Strategi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Republik Indonesia secara tidak langsung telah memutuskan tidak akan memberikan insentif kepada mobil hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV).

Hal tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memastikan tidak akan ada perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif pada tahun ini.

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," kata Airlangga, Senin (5/8/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, percaya bahwa apapun kebijakan yang dilakukan pemerintah baik untuk industri otomotif dalam negeri.

“Pada dasarnya kami percaya bahwa setiap kebijakan pemerintah pasti telah mempertimbangkan berbagai aspek untuk mendukung ekonomi dan pertumbuhan industri,” ujar Billy kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Billy menyiratkan, dengan atau tanpa insentif yang diberikan pemerintah program pengenalan mobil hybrid Honda tetap berjalan.

“Kami telah memiliki strategi untuk pengenalan hybrid berdasarkan regulasi yang ada saat ini,” ujar Billy.

“Meskipun kami percaya bahwa pemberian insentif memang berpotensi semakin menumbuhkan permintaan konsumen dan berdampak positif terhadap pasar otomotif secara keseluruhan,” katanya.

Untuk diketahui Honda saat ini punya dua model hybrid, yaitu CR-V Hybrid dan Accord Hybrid. Model ketiga saat ini tengah studi yaitu Step WGN Hybrid yang diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama enam bulan pertama tahun ini terdapat 25.791 unit mobil hybrid baru yang telah didistribusi (wholesales).

Jumlah tersebut meningkat 49 persen bila dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai 17.305 unit.

Berkat capaian itu mobil hybrid menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional (37.731 unit). Hanya saja pertumbuhannya masih tidak sepesat mobil listrik yang naik 104 persen selama Januari-Juni 2024 menjadi 11.940 unit year-on-year (yoy).

https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/07/090200215/pemerintah-tak-mau-beri-insentif-hybrid-honda-punya-strategi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke