JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik bisa dijadikan kendaraan yang diandalkan buat sehari-hari. Pemiliknya tinggal cas di rumah, tak lagi ngantre isi BBM di SPBU.
Populasi motor listrik juga mulai berkembang di Indonesia. Tapi beda kasusnya dengan motor listrik bekas, sampai sekarang sepertinya masih belum diminati para diler motor bekas.
Seperti yang Kompas.com temui, kebanyakan penjual motor listrik di marketplace adalah pribadi. Kalau diler motor bekas, masih lebih pilih jualan motor konvensional.
Wido, pedagang motor bekas diler UJG Motor di Bogor mengatakan, motor listrik kurang peminatnya. Dia pernah menjual satu unit dan kurang diminati oleh orang yang mampir ke diler.
"Kurang banget. Awal-awal saja (ramai), jadi enggak praktis (buat dijual). Aftersales-nya sih," kata Wido kepada Kompas.com, Senin (5/8/2024).
Sampai saat ini juga di tempat Wido, tidak ada lagi yang menitipkan untuk jual motor listrik. Selain Wido, ada juga Dwi Aryanto dari diler motor bekas Antara Motor di Jakarta Timur memilih untuk tidak ambil motor listrik.
"Kita untuk molis (motor listrik) saat ini lagi enggak ambil. Soalnya enggak bisa dikredit, jadi agak susah juga jualnya," kata Dwi.
Selain itu, sepertinya motor listrik sekarang pun harganya sudah cukup terjangkau setelah kena subsidi. Contoh saja motor yang ada di laman Sisapira, tersedia model yang harganya Rp 5 jutaan sampai Rp 6 jutaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/05/181200215/diler-motor-bekas-masih-belum-mau-jualan-motor-listrik