KLATEN, KOMPAS.com - Produk aftermarket banyak di jumpai di pasar onderdil. Keberadaanya bisa menjadi alternatif bagi konsumen, khususnya dalam hal perawatan kendaraan.
Salah satu produk aftermarket yang banyak dijumpai adalah cairan pendingin mesin atau coolant. Cairan ini tersedia dengan berbagai pilihan formula dan spesifikasi.
Sementara pihak diler resmi menganjurkan penggantian coolant berdasarkan waktu yang sudah ditentukan. Ada yang wajib ganti tiap 20.000 Km, 40.000 Km dan 80.000 Km tergantung ketahanan coolant masing-masing merek.
Aris Budi, Head Sales Marketing Seiken waktu ideal penggantian coolant bisa mengikuti anjuran pada masing-masing diler.
“Tiap merek mobil punya jadwal penggantian coolant masing-masing, ada yang 20.000 Km, 30.000 Km dan seterusnya, kalau produk kami berani sampai 40.000 Km,” ucap Aris kepada Kompas.com, Minggu (21/7/2024).
Aris mengatakan patokan waktu penggantian coolant sebenarnya hanya perkiraan terhadap kemampuan produk yang digunakan.
“Bisa saja kondisi coolant masih bagus saat waktu penggantian, ini artinya sebenarnya masih bisa digunakan, namun untuk antisipasi sebaiknya tetap diganti,” ucap Aris.
Aris mengatakan seiring pemakaian konsentrasi coolant akan menurun sehingga kemampuannya dalam menjaga mesin berkurang.
“Ada kemampuan anti didih, anti karat dan pembersih, bila kualitas sudah menurun maka performa coolant tak akan maksimal, maka dari itu wajib diganti secara rutin,” ucap Aris.
Jadi, waktu penggantian coolant sebenarnya ditentukan oleh kemampuan produk coolant yang digunakan konsumen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/05/151200215/interval-ganti-cairan-coolant-aftermarket-pada-mobil