JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan sistem pengapian pada mobil merupakan bagian dari langkah perawatan yang penting. Komponen ini memiliki peran krusial dalam menjaga performa mesin tetap optimal.
Tanpa perawatan yang tepat, sistem pengapian dapat menjadi sumber berbagai masalah, mulai dari mesin yang sulit dinyalakan hingga konsumsi bahan bakar yang boros.
Sodikin, pemilik bengkel Sejahtera, Palmerah, Jakarta Barat, menekankan pentingnya pemeliharaan sistem pengapian secara rutin.
"Banyak orang enggak sadar kalau pengapian itu ibarat jantungnya mesin. Kalau busi, koil, atau kabel pengapian bermasalah, performa mesin pasti terganggu," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (5/8/2024).
Sodikin menjelaskan bahwa banyak masalah yang muncul akibat ketidaktahuan pemilik kendaraan terhadap pentingnya perawatan pengapian.
"Misalnya, busi yang udah aus tapi enggak diganti, atau kabel pengapian yang mulai retak. Ini semua bisa bikin mesin susah nyala dan performanya menurun," jelasnya.
Menurutnya, perawatan sederhana seperti memeriksa dan membersihkan busi secara rutin dapat mencegah kerusakan lebih lanjut.
Ia juga menyoroti dampak buruk dari pengapian yang tidak sempurna terhadap efisiensi bahan bakar.
"Kalau pengapian nggak sempurna, pembakaran bahan bakar juga nggak sempurna. Akibatnya, mobil jadi lebih boros bensin dan tenaga mesin enggak maksimal," tambah Sodikin.
Ia menyarankan pemilik mobil untuk rutin memeriksa dan mengganti komponen pengapian yang sudah usang.
Lebih lanjut, Sodikin memberikan beberapa tips praktis untuk merawat sistem pengapian.
"Coba cek busi setiap 10.000 kilometer, kalau udah kotor atau aus, langsung ganti. Perhatikan juga kabel dan koil, kalau ada retak atau rusak, segera perbaiki," sarannya.
Bagi para pemilik mobil, menjaga sistem pengapian tetap dalam kondisi baik adalah investasi kecil dengan manfaat besar.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/05/112200915/abai-perawatan-sistem-pengapian-pada-mobil-ada-risikonya-