TANGERANG, KOMPAS.com - Selain Daihatsu, Subaru termasuk pabrikan otomotif Jepang yang belum memasarkan kendaraan elektrifikasi. Ternyata, Subaru memang belum ada rencana untuk ke arah sana.
Secara global, Subaru sudah memiliki beberapa model kendaraan elektrifikasi, seperti Crosstrek Hybrid, Forester Hybrid, dan Solterra. Tidak hanya yang berteknologi hybrid, tapi juga mobil listrik berbasis baterai.
Hajime Sasaki, General Manager Sales & Marketing, Subaru Corporation Japan, mengatakan, Subaru sebenarnya sudah mempersiapkan produksi BEV. Tahun lalu, presiden Subaru juga sudah mengumumkan pada 2028 akan ada delapan kendaraan elektrifikasi.
"Mei 2024, presiden kami mengumumkan kembali, pada 2026 kami mempersiapkan pabrik BEV. Ada empat model BEV nantinya," ujar Sasaki, kepada wartawan, saat ditemui di booth Subaru, pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, belum lama ini.
"Jadi, kami juga sedang mengembangkan BEV, ada program kolaborasi antara Subaru dengan Toyota, itu tadi secara global," kata Sasaki.
Untuk Indonesia, Sasaki mengatakan, pihaknya sebenarnya memahami ada kebutuhan untuk elektrifikasi. Tapi, alih-alih menawarkan BEV, permintaan mesin konvensional dari konsumen juga masih tinggi.
"Selain itu, BEV sekarang ini juga masih sangat mahal. Kami harus menawarkan kendaraan yang cocok untuk setiap pasar," ujar Sasaki.
"Untuk Indonesia, penggemar Subaru cukup banyak. Khususnya, yang tertarik dengan WRX atau BRZ. Mereka sangat bangga memiliki mobil Subaru, yang masih menggunakan mesin konvensional. Jadi, kami memilih untuk tetap menawarkan kendaraan yang menyenangkan tersebut," kata Sasaki.
Sasaki menambahkan, secara global Subaru sudah menyiapkan produk BEV. Namun, untuk pasar Indonesia, Subaru masih akan tetap menawarkan mobil bermesin pembakaran internal.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/25/191200715/subaru-belum-berencana-pasarkan-kendaraan-elektrifikasi-di-indonesia