TANGERANG, KOMPAS.com - Karoseri Tentrem bersama Wintrone Orionis Indonesia (Wintrone) rilis bus listrik medium delapan meter dengan nama E-Navigator. Bus tersebut resmi dimiliki PO Bagong dengan peruntukan sebagai bus tambang.
Secara tampilan, E-Navigator yang ditopang rangka Wintrone Orionis 8NV tersebut punya model yang sama dengan Navigator pada umumnya. Beda cuma di bagian grille dan bagian kabin yang memang disesuaikan dengan kebutuhan angkutan karyawan.
Rahadian Prabowo, Corporate Secretary Wintrone mengatakan, Wintrone dengan Tentrem sudah bekerja sama sejak Agustus 2023. Satu busnya yang 12 meter sudah mejeng di Busworld 2024 dan satu lagi yang delapan meter baru muncul di GIIAS.
"Kita kembangkan (bus) hampir enam bulan. Nanti yang delapan meter ada lagi, satu yang model BRT," kata Rahadian kepada Kompas.com, Minggu (21/7/2024).
Pengembangan yang cukup panjang tersebut bukan dari proses produksi, tapi buat ikut regulasi. Rahadian bilang, kalau soal produksi massal, Wintrone dan Tentrem sudah ahli di bidangnya.
"Kan basis kita ini orang otomotif sebelumnya. Jadi kita jalan produksi massal enggak sulit. Sekarang sedang proses dapat homologasi VIN lokal," kata Rahadian.
Cuma proses yang panjang ada saat menyiapkan busnya agar sesuai dengan regulasi. Rahadian menjelaskan, bus listrik masih harus mengikuti PP No.55, beratnya tidak boleh melebihi delapan ton.
"Kita lambat karena adopsi itu dulu. Kita biasa bikin bus spesifikasi dulu (di luar), beda dengan di sini," kata Rahadian.
Wintrone merupakan pembuat bus listrik yang bekerja sama dengan Karoseri Tentrem. Perusahaannya join venture dengan Taiwan tapi 70 persen Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/23/182100715/wintrone-punya-kendala-penuhi-regulasi-bobot-bus-listrik