Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tes Lengkap Yamaha Nmax Turbo, Bahas Desain sampai Biaya Servis

JAKARTA, KOMPAS.com – Yamaha Nmax generasi ketiga atau yang dikenal Nmax Turbo yang baru meluncur membawa perubahan desain menyeluruh. Dari bodi-bodi, headlamp, lampu belakang, hingga beberapa detail.

Fascia motor ini tampak lebih agresif dan terkesan misterius berkat lampu LED dengan dimensi lebih kecil.

Begitu juga dengan lampu belakang yang tampak semakin kecil dari model-model sebelumnya. Lampu-lampu belakang sudah pakai LED, baik itu lampu rem maupun lampu sein.

Beranjak ke bagian samping, desain Nmax Gen 3 terlihat berubah drastis tapi dengan ciri khas Nmax generasi-generasi sebelumnya.

Kalau dilihat dari samping, tampak bahwa fascia Nmax Turbo seperti lebih pesek dari sebelumnya. Tapi garis desainnya jadi makin mirip dengan Xmax.

Karena ini merupakan Nmax Gen 3 versi Tech Max, maka di bagian samping terdapat stiker tambahan ‘Tech Max’.

Kemudian windshield secara kasat mata tampak lebih tinggi dibandingkan Nmax Gen 2. Lalu desain sepatbor juga mengikuti desain Xmax yang menutupi seluruh bagian sokbreker depan.

Berkat sepatbor tersebut, kaki-kaki jadi terlihat makin padat. Cuma sayang pelek masih pakai desain yang sama seperti Nmax Gen 1 yang keluar sejak 2015.

Selain itu, kaki-kakinya masih sama dengan model lama. Ban depan pakai 110/70-13 dan belakang 130/70-13.

Paling perbedaan terletak pada sokbreker yang lebih tinggi yang membuat posisi duduknya berbeda jadi lebih tinggi.

Kondisi ini turut berpengaruh pada posisi kaki yang tidak bisa selonjoran seluruhnya seperti Nmax Gen 1 ataupun Gen 2. Singkatnya, posisi duduk di Nmax Gen 3 lebih sigap dan tegak.

Buat yang mengincar varian Nmax Turbo, sayang pilihan hanya terdapa warna doff, yaitu Magma Black dan Elixir Dark Silver.

Bahkan pada varian Turbo Tech Max dan Turbo Tech Max Ultimate hanya tersedia dalam warna Magma Black.

Adapun untuk warna yang lebih cerah, konsumen bisa pilih varian Neo Version dan Neo S Version, dengan warna Black, Red, Dull Blue, dan White.

Setelah membahas desain, Yamaha Nmax Turbo punya sejumlah fitur kekinian yang sayang bila dilewatkan.

Dari sisi pengemudi, kehadiran banyak saklar di area setang kemudi tentu jadi pembeda dibandingkan model sebelumnya.

Di sebelah kiri setang, terdapat tombol klakson, lampu sein, dan lampu jauh, serta terdapat tombol Y-Shift dan tombol untuk pilih-pilih menu layar MID.

Di bagian depannya, tempat yang biasanya menjadi tombol pass beam, terdapat tombol mode berkendara T-Mode dan S-Mode.

Beralih ke saklar kanan, secara umum masih sama dengan model sebelumnya, terdapat tombol starter, hazard, dan fitur start-stop system.

Pada laci penyimpanan Nmax Turbo Tech Max juga sudah terdapat soket charger Type-C, sedangkan pada varian Neo tipe lighter, sehingga sudah dapat mengakomodir kebutuhan sehari-hari.

Performa penerangan juga makin baik dengan hadirnya lampu LED di depan dan belakang. Bahkan untuk di depan sudah terdapat Dual Projector.

Lanjut ke layar instrumen di dasbor yang bikin motor ini kelihatan canggih dan keren, karena sudah sama seperti Xmax Connected.

Di sini pengendara bisa melihat mode berkendara, indikator Y-Shift, takometer, hasil konsumsi BBM, spidometer, hingga kecepatan rata-rata.

Tak ketinggalan terdapat navigasi, pesan, notifikasi, cuaca, dan musik, karena layar instrumen motor ini sudah dapat terkoneksi dengan smartphone. Termasuk indikator suhu radiator, indikator tegangan aki, dan trip meter.

Dan tentunya fitur unggulan pada Nmax Turbo adalah YECVT yang dapat dioperasikan melalui Y-Shift di setang sebelah kiri.

Di mana fitur Turbo memiliki tiga tingkatan, yakni Low (1), Medium (2), dan High (3) sehingga cocok dioperasikan ketika ingin mendahului kendaraan di depan, melewati tanjakan, ataupun saat berkendara tandem.

Menariknya, tidak hanya saat akselerasi, Y-Shift juga dapat dipakai untuk melakukan deselerasi kecepatan motor ketika menghadapi jalanan yang menurun dan juga saat masuk tikungan (cornering).

Selain itu, terdapat fitur Riding Mode yang menawarkan 2 mode berkendara, yaitu T-Mode (Town Commuting) dan juga S-Mode (Sport Touring).

Kedua mode berkendara ini dapat dioperasikan melalui tombol 'Mode' pada bagian depan stang kemudi kiri.

Untuk meningkatkan performa, motor ini turut dilengkapi dengan rem ABS dual channel, Traction Control System (TCS), dan Rear Sub-Tank Suspension dengan pengaturan preload.

Berlanjut ke performa ketika berkendara di perkotaan. Tidak hanya mencoba mesin 155 cc generasi terbaru, pada kesempatan ini fitur YECVT (Yamaha Electric Continuously Variable Transmission) juga diekspolarasi lebih jauh.

Diawali dari posisi duduk Nmax Turbo dibandingkan Nmax Gen 2. Sebetulnya kedua motor ini sama-sama nyaman, khas skutik bongsor dengan posisi kaki bisa lurus ke depan.

Tapi pada Nmax Turbo, posisi kaki tidak bisa selonjor banget, alias agak tertekuk dikit. Kemudian, buat pengendara dengan tinggi 163 Cm dan berat sekitar 63 Kg, posisi kaki lebih jinjit saat kedua kaki turun ke jalan.

Selain itu, jok Nmax Turbo juga masih terbilang nyaman, busanya empuk khas skutik-skutik Yamaha. Pada varian ini motifnya juga tampak keren, seperti jok aftermarket.

Saat dijajal di perkotaan, bobot motor memang terasa agak berat, khususnya buat yang tidak terbiasa naik skutik bongsor.

Tapi manuver terasa cukup ringan. Handling mungkin sedikit terkorbankan karena sokbreker belakang yang lebih empuk.

Alhasil bantingan jadi lebih mantul-mantul, namun enaknya motor jadi lebih nyaman saat melibas jalan rusak dibandingkan model sebelumnya.

Berdasarkan spesifikasi di atas kertas, mesin Nmax Turbo menghasilkan tenaga maksimal sekitar 11,3 kW atau setara 15,1 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm, naik dari sebelumnya 13,9 Nm pada rpm yang sama.

Dengan mesin tersebut, tenaga Nmax Turbo terasa bertenaga buat pemakaian dalam kota. Karakternya seperti punya Lexi LX, tapi bedanya di Nmax Neo terasa lebih halus, lebih padat, dan lebih enak buat jalan jauh.

Soal teknologi YECVT, secara umum fitur ini memang tidak begitu terpakai saat melewati kondisi lalu lintas perkotaan yang padat.

Y-Shift sesekali mungkin berguna untuk meningkatkan deselerasi saat masuk tikungan atau ingin mendapat efek engine brake.

Selebihnya fitur ini lebih sering menganggur, karena pengendara justru lebih butuh kepraktisan gas dan rem saja, ketimbang menaik-turunkan rasio gigi saat merayap di kemacetan.

Sementara fitur S-Mode terasa bermanfaat saat melakukan stop and go di jalan macet atau kawasan perumahan yang banyak polisi tidur.

Putaran gas jadi tidak perlu terlalu dalam, karena secara natural motor sudah lebih berteriak di rpm yang lebih tinggi.

Adapun fitur T-Mode terasa bermanfaat untuk cruising di dalam kota, serta untuk meraih efisiensi bahan bakar yang optimal.

Urusan kepraktisan, kapasitas bagasi Nmax Turbo meningkat 1 liter menjadi 25 liter yang lebih besar dari sebelumnya. Bagasi ini juga muat helm half face dan full face tipe tertentu.

Adapun di depan ada dua laci penyimpanan, yang terbuka dan satu lagi pakai penutup, serta terdapat soket charger.

Dengan performa yang lebih baik dari model sebelumnya, lantas bagaimana dengan konsumsi BBM Nmax Turbo?

Untuk mengetahui hasilnya, sengaja motor diajak berkendara melewati rute dari kawasan Citayam di Kabupaten Bogor menuju Palmerah di Jakarta Barat.

Pada kali ini metode full to full dipilih agar bisa menggambarkan pemakaian sehari-hari. Maka dari itu, sebelumnya motor diisi dengan BBM RON 92 sampai penuh.

Setelah menempuh jarak hingga 65 km pada layar MID, atau setara perjalanan PP Citayam-Jakarta, penunjuk BBM mengisyaratkan untuk mengisi lagi.

Sebanyak 1,61 liter BBM pun diisi ke tangki Nmax Turbo yang berkapasitas maksimal 7,1 liter. Di mana ukurannya cukup besar buat motor berkapasitas murni 155,09 cc.

Dengan membagi jarak tempuh (65 km) dengan jumlah pengisian BBM pada pengisian kedua (1,61 liter), maka konsumsi BBM rata-rata Nmax Turbo lewat metode full to full menghasilkan 40,3 km per liter.

Sebagai informasi, hasil tersebut juga didapat dengan mengaktifkan fitur S-Mode dan Y-Shift saat ingin menyalip atau ingin mendapatkan efek engine brake.

Dengan gaya berkendara tersebut, hasil konsumsi BBM di layar MID menghasilkan 39,1 km per liter, atau selisih 1,2 km per liter dengan metode full to full.

Sementara itu, redaksi juga menjajal Nmax Turbo dengan gaya berkendara Eco Riding, serta hanya menggunakan T-Mode. Hasilnya konsumsi BBM rata-rata berdasarkan perhintungan MID bisa lebih irit mencapai 41,4 km per liter.

Bagi yang tertarik dengan Nmax Turbo, konsumen bisa membeli dengan skema kredit DP ringan dan angsuran rendah.

Salah satu tenaga penjual Yamaha di Jakarta, mengatakan, konsumen yang tertarik dengan Nmax Turbo bisa memberikan DP minimal sebesar Rp 3,8 juta.

“Untuk DP Rp 3,8 juta, angsurannya mulai Rp 1.862.000 selama 35 bulan. Atau untuk tenor 17 bulan, cicilannya sekitar Rp 2.890.000,” ujar pramuniaga tersebut kepada Kompas.com (19/6/2024).

Adapun buat konsumen yang ingin uang muka lebih besar, bisa pilih DP Rp 5,7 juta dengan angsuran mulai Rp 1.796.000 selama 35 bulan.

Sedangkan untuk tenor yang lebih singkat selama 17 kali, angsurannya menjadi Rp Rp 2.755.000 per bulan.

Sementara itu, salah satu tenaga penjual Yamaha di Depok, Jawa Barat mengatakan, inden Nmax Turbo memakan waktu sekitar 1-2 bulan.

“Saat ini Nmax Turbo belum ada diskon, kalau mau diskon ada di Nmax model lama, kurang lebih Rp 1 juta,” kata dia.

Tak hanya di Jakarta dan Depok, permintaan Nmax Turbo juga mulai banyak di daerah Tangerang Selatan.

Salah satu pramuniaga Yamaha di Tangerang Selatan juga mengatakan hal yang sama. Inden Nmax Turbo mulai mengular dan memakan waktu 1-2 bulan.

“Bisa lebih cepat nanti kalau ada yang cancel, akan kami kabari lagi. Normalnya saat ini sekitar 1-2 bulan,” ucap dia.

Terakhir, setelah memiliki Nmax Turbo, konsumen tentu ingin tahu berapa biaya servis skutik berteknologi YECVT ini.

Meski lebih canggih, skutik ini diklaim punya biaya perawatan berkala yang sama dengan model sebelumnya.

Ferry Nurul Fajar, Service Education PT YIMM, mengatakan, tidak ada tambahan biaya perawatan berkala pada sistem YECVT.

“Biaya servis masih sama (dengan model sebelumnya), karena CVT gear itu tidak perlu perawatan khusus. Malah enggak ada perawatan dibandingkan Nmax standar,” ujar Ferry, kepada Kompas.com belum lama ini.

Nantinya, pemilik Nmax Turbo bakal mendapatkan KSG alias Kartu Servis Gratis yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan perawatan berkala.

Dengan fasilitas ini, servis motor pada 1 bulan setelah pembelian atau 1.000 Km pertama sudah ditanggung. Di mana konsumen bakal mendapatkan gratis oli mesin dan biaya jasa servis.

Pada Yamaha Nmax, KSG akan berlaku sampai 4 kali atau maksimal pada bulan ke-12 atau 12.000 Km. KSG ini sayang buat dilewatkan, karena selain gratis, juga akan berkaitan dengan garansi motor.

Setelah KSG habis, maka konsumen akan dikenakan biaya reguler untuk servis dan spare part yang berlaku di diler Yamaha.

Berikut ini daftar biaya servis dan spare part Yamaha Nmax Turbo:

- Jasa servis ringan: Rp 110.000
- Jasa servis CVT: Rp 100.000
- Jasa servis throttle body: Rp 130.000
- Servis kelistrikan ringan: Rp 75.000
- Paket Injector Cleaner: Rp 200.000
- Oli Yamalube Super Matic 1 liter: Rp 74.000
- Oli gardan Yamalube: Rp 18.500
- Kampas rem depan: Rp 76.000
- Kampas rem belakang: Rp 62.000

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/17/110200315/tes-lengkap-yamaha-nmax-turbo-bahas-desain-sampai-biaya-servis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke