Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Terlalu Percaya Aplikasi Peta Digital Saat Berlibur ke Luar Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim liburan sekolah masih berlangsung dan banyak keluarga yang berlibur ke luar kota menggunakan kendaraan. Bagi yang menggunakan aplikasi peta, disarankan untuk tidak terlalu mengandalkannya.

Bagi pengendara yang melakukan perjalanan ke luar kota, khususnya ke tempat yang jarang dikunjungi, memang wajar jika menggunakan aplikasi peta, seperti Google Maps atau Waze. Tapi, aplikasi tersebut tidak sepenuhnya bisa diandalkan.

Pada umumnya, aplikasi peta akan mencarikan jalur tercepat atau terdekat, tanpa melihat kondisi jalur yang dilalui apakah layak untuk mobil atau tidak. Jika layak pun, belum tentu bisa dilalui semua jenis mobil.

"Karena jalur cisarua - gadog macet parah. As per into google map, saya mencoba masuk jalur alternatif dr jalan yg di seberang RM Pagi Sore, dg tujuan ingin keluar samping RM Alam Sunda Vimala Hills menuju Jkt. Jalurnya di map biru. Dan..ternyata zonk. Jalannya hampir 80% hanya 1 jalur. Arus kendaraan sama-sama padat yg mau turun ataupun naik," tulis keterangan pada unggahan tersebut.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, memang banyak pengemudi yang mencoba jalur alternatif untuk kelancaran atau menghindari kemacetan. Terutama, pengendara yang menuju Puncak.

"Ada jalan-jalan alternatif yang layak tidak layak. Jalannya kecil yang pas dilewati dua arah kendaraan. Sehingga, seringnya terjadi stuck," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

"Memang aplikasi Google Maps tidak selalu harus diikuti hanya karena ekspektasinya lancar, padahal belum tentu. Kalau menghadapi kondisi seperti ini, sebaiknya tidak ambil risiko, lebih baik di jalur utama sekalipun macet, tapi jelas keamanannya," kata Sony.

Meskipun menggunakan aplikasi peta, tapi sebaiknya jangan ragu untuk bertanya pada penduduk sekitar terkait jalur yang hendak dilewati. Jadi, jangan sepenuhnya mengandalkan aplikasi.

Sebelumnya, kejadian yang sama juga terjadi pada kawasan Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo. Destinasi wisata yang berada di ketinggian ini membuat mobil harus melewati berbagai macam tanjakan dan kondisi jalan yang ekstrem.

Tak sedikit yang gagal menanjak karena diarahkan oleh aplikasi peta. Untuk itu, penting sekali mengecek jalur dengan bertanya pada penduduk sekitar. Lebih baik memutar sedikit jauh atau sedikit bermacet-macetan dibandingkan mengambil risiko melalui jalur alternatif.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/08/163100715/bahaya-terlalu-percaya-aplikasi-peta-digital-saat-berlibur-ke-luar-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke