JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan saat berlalu lintas jadi momok buat masyarakat. Cuma banyak yang tidak sadar kalau saat jadi korban, yang menerima dampaknya bukan ke diri sendiri, tapi juga keluarga terdekat.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan membeberkan data kecelakaan dalam pidatonya di puncak acara kompetisi keselamatan berkendara AHM. Pada pidato tersebut, disebutkan kalau sekitar 75 persen korban kecelakaan ada di usia produktif.
"Di antaranya (korban kecelakaan) adalah tulang punggung keluarga. Bagi korban luka berat atau cacat fisik akan jadi beban keluarga," ucap Aan dalam pidato yang dibacakan Kombes Pol Hotman Sirait, Kasubdit Laka Ditgakum Korlantas Polri di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Kondisi tulang punggung keluarga yang alami kecelakaan akan mengakibatkan kesedihan mendalam dan juga kemiskinan. Jadi ada penurunan tingkat kesejahteraan dari satu keluarga karena kecelakaan di jalan.
"Dengan data seperti ini, dalam satu jam kurang lebih tiga korban manusia meninggal dunia karena kecelakaan. Kalau kendaraan roda dua, satu hari ada 543 kendaraan (terlibat kecelakaan), satu jam ada 23 kendaraan, dan dalam satu hari, 64 korban manusia meninggal yang melibatkan kendaraan roda dua," ucap Aan.
Penyebab angka kecelakaan yang masih tinggi menurut Aan karena rendahnya kesadaran masyarakat soal keselamatan berlalu lintas. Paling banyak adalah karena melawan arus, melanggar batas kecepatan, rambu, dan marka.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/05/110200415/kecelakaan-lalu-lintas-bisa-bikin-orang-jatuh-miskin