JAKARTA, KOMPAS.com - Citroen Indonesia sempat memperkenalkan dua mobil listrik, yakni E-C3 dan E-C4. Namun, yang akhirnya resmi dipasarkan hanyalah E-C3.
E-C4 resmi diperkenalkan di Indonesia pada Desember 2022. Pada April 2023, mobil listrik ini disebutkan sudah laku terjual dua unit.
Namun, kabar yang terbaru adalah Citroen Indonesia batal memasarkan E-C4. Mobil listrik yang dibanderol Rp 1,18 miliar (OTR Jakarta) tersebut dinilai terlalu tinggi harganya untuk pasar nasional.
"Tidak jadi, jatuhnya mahal, ini CBU dari Spanyol dan pajaknya mahal. Import duty 50 persen di luar pajak lain-lain dan PPN, 50 plus 15 saja sudah 60 persen, memang terlalu tinggi," ujar CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw, kepada wartawan, saat ditemui di Bogor, belum lama ini.
"Kami memang tidak pasarkan, tapi kalau ada konsumen yang mau beli, bisa kita datangkan. Sekarang jatuhnya Rp 1,18 miliar harganya," kata Tan.
Tan menambahkan, setelah mendengar harga tersebut, mungkin konsumen akan berpikir dua kali. Citroen Indonesia pun tidak memiliki stok untuk E-C4, karena memang tidak difokuskan ke model tersebut.
"Kalau mau memasukkan satu mobil dari Eropa, Citroen, itu 2-3 bulan. Kalau barang dia siap, itu biasa produksi berdasarkan kebutuhan negara tertentu. Barang siap, jadwal kapal pas, secepatnya 2 bulan. Umumnya sampai 3 bulan," ujarnya.
Saat ini, Citroen Indonesia lebih fokus kepada E-C3 yang dibanderol Rp 377 juta (OTR Jakarta). Mobil listrik ini rencananya akan dirakit secara lokal.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/04/180100415/kemahalan-citroen-indonesia-batal-jual-mobil-listrik-e-c4