Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Drama Maxus Indonesia, Bagaimana Nasib Konsumen MG yang Sudah SPK?

JAKARTA, KOMPAS.com - Morris Garage (MG) meluncurkan MG Maxus 9 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Mobil ini merupakan kendaraan multi purpose vehicle (MPV) mewah listrik mirip Toyota Alphard.

Seperti diketahui, Maxus 9 sebelumnya sudah lebih dulu meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Agustus lalu.

Saat itu mobil tersebut hadir dengan nama Maxus Mifa 9 dan didistribusikan oleh PT Indomobil Wahana Trada yang merupakan anak perusahaan Indomobil Group dengan harga Rp 1,4 miliar, namun hingga kini belum ada kabarnya.

Kemudian di IIMS 2024 yang resmi digelar pada 15-25 Februari 2024, MPV listrik itu berada di tangan MG Motor Indonesia.

Namun, belum lama ini Indomobil Group resmi ditunjuk sebagai distributor eksklusif Maxus di Indonesia. Kerja sama ini tercipta setelah dilakukannya penandatanganan perjanjian distribusi antara Direktur Utama Indomobil Group, Jusak Kertowidjojo dengan General Manager Overseas Business Maxus, Amanda Yan di kantor pusat SAIC-Maxus di Shanghai, China, pada Juni 2024.

Dengan begitu, merek asal Tiongkok tersebut sudah resmi dijual oleh Indomobil Group. Termasuk MPV listrik yang menjadi perdebatan dengan MG Motor Indonesia.

Lantas bagaimana nasib konsumen yang sudah melakukan SPK MG Maxus 9? Mengingat, sebelumnya pihak MG mengklaim Maxus 9 sudah terpesan hingga 2.000 unit.

Menjawab hal ini, Donald Rachmat, Chief Operating Officer (COO) MG Motor Indonesia enggan mengomentari strategi penjualan perusahaan lain. Namun, Donald menyebut pihaknya hanya akan menjual produk merek MG.

“Kami tidak menjual merek tersebut (Maxus), yang kami jual adalah merek MG. Kami tidak bisa komentari merek lain, yang bisa kami komentari merek MG,” ucap Donald, saat ditemui di Jakarta Barat, Rabu (3/7/2024).

Donald menjelaskan, dalam menghadirkan produk baru di Indonesia ada banyak faktor yang dipertimbangkan, mulai dari kebutuhan konsumen, kesesuaian spesifikasi, serta daya saing.

“Pastinya kami akan selalu menghadirkan produk-produk yang sesuai dengan pasar di bawah merek dan MG selalu memikirkan strategi jangka panjang,” kata Donald.

Pada kesempatan ini MG juga enggan untuk menjelaskan terkait langkah Maxus selanjutnya. Ini tentu menarik, bukan cuma karena statusnya sebagai mobil listrik MPV, namun, karena dualisme kepentingan agen di Indonesia.

Sedikit latar belakang, di Thailand, Maxus Mifa 9 sebetulnya dipasarkan dengan nama MG Maxus 9. Bicara eksterior, Maxus 9 mengingatkan MPV premium lain yang sudah beredar di Indonesia, seperti Toyota Alphard, Nissan Elgrand, dan Lexus LM namun dengan garis desain lebih sporty dan tajam.

Dimensinya memiliki panjang 5.270 mm, lebar 2.000 mm, tinggi 1.840 mm, serta wheelbase 3.200 mm. Maxus 9 juga sudah memiliki predikat bintang 5 untuk standar keamanan Euro NCAP.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/04/070200915/drama-maxus-indonesia-bagaimana-nasib-konsumen-mg-yang-sudah-spk-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke