Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Knalpot Mobil Keluar Asap Putih Harus Turun Mesin?

SLEMAN, KOMPAS.com - Mobil modern cenderung memiliki emisi karbon rendah berkat penyempurnaan teknologi mesin. Sehingga, asap knalpotnya cenderung tak berwarna dan tak bau menyengat.

Kalau sampai asap knalpot tiba-tiba menjadi berwarna atau berasap, bisa jadi itu tanda terjadi penurunan performa. Bahkan, bisa jadi mobil sudah butuh turun mesin.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan asap knalpot dapat menggambarkan kondisi kesehatan dapur pacu pada sebuah mobil.

“Misal asap knalpot ngebul putih, ada kemungkinan ring piston sudah aus sehingga oli ikut terbakar dan harus turun mesin perbaikannya, tapi jangan lupa memeriksa kemungkinan lain seperti rusaknya katup PCV,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (29/6/2024).

Hardi mengatakan bila oli terbakar lewat saluran PCV atau saluran pernapasan oli maka perbaikannya tidak perlu sampai turun mesin.

“Selain membuat kompresi, ring piston juga bertugas menyapu oli di area dinding silinder, jika ring sudah aus, geraknya tak bebas atau macet, maka kemungkinan sisa oli tersebut akan terbakar di ruang bakar,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan tanda tersebut akan diikuti perubahan bau asap knalpot menjadi lebih menyengat seperti oli terbakar dan ujung knalpotnya terdapat basahan oli.

"Tapi bila asap knalpotnya putih tipis seperti kabut, biasnya hanya muncul di pagi hari, itu hanya uap air dan termasuk normal karena setiap pembakaran pasti membutuhkan oksigen dan menghasillkan uap air," ucap Hardi.

Maka dari itu, menurut Hardi warna asap knalpot putih bisa menjadi tanda bahwa suatu mobil sudah membutuhkan overhaul atau turun mesin, tapi bisa juga ada kemungkinan lain sehingga harus dilakukan pemeriksaan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/30/104100715/mitos-atau-fakta-knalpot-mobil-keluar-asap-putih-harus-turun-mesin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke