JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil asal China diperkirakan akan terus mengalami perkembangan pesat di pasar global hingga meraih 33 persen total market di 2030 mendatang.
Dalam periode dimaksud, penjualan mobil China di luar negaranya akan tumbuh dari 3 juta unit menjadi 9 juta unit. Jumlah itu mewakili pertumbuhan dari 3 persen menjadi 13 persen.
Sebagian besar pertumbuhan itu, diproyeksi akan mencapai 21 persen di tahun ini. Demikian laporan baru yang dirilis firma konsultan AlixPartners dikutip dari Carscoops pada Sabtu (29/6/2024).
Perkembangan pesat produsen otomotif China menjadi perhatian bagi seluruh produsen mobil dan politisi dunia.
Banyak yang khawatir bahwa kendaraan buatan China yang lebih murah akan membanjiri pasar, mengalahkan produk lokal. Sehingga muncul berbagai kebijakan proteksi.
Kendati merek China tengah melesat, ada beberapa negara yang diperkirakan dapat meredamnya seperti Jepang dan Amerika Serikat, khususnya di bagian Utara.
"China adalah disruptor baru industri ini yang mampu menciptakan mobil keren yang lebih cepat dipasarkan, lebih murah, canggih dalam teknologi dan desain, dan lebih efisien untuk dibuat," kata Mark Wakefield, salah satu pemimpin AlixPartner.
Di Amerika Utara, produsen mobil China diperkirakan hanya akan menguasai 3 persen pangsa pasar, sebagian besar di Meksiko pada tahun 2030.
Tetapi sebagian besar wilayah utama dunia lainnya, AlixPartners melaporkan, pangsa produsen mobil China diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial. Meliputi Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.
Sementara di Eropa, pangsa pasar merek mobil China diperkirakan akan berlipat ganda dari 6 persen menjadi 12 persen dalam kurun waktu sama.
"Produsen mobil yang berharap untuk terus beroperasi dengan prinsip-prinsip bisnis seperti biasa akan mengalami lebih dari sekadar kejutan yang tidak menyenangkan," kata Mark.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/29/172008015/china-diproyeksi-kuasai-33-persen-pasar-otomotif-dunia-di-2030