JAKARTA, KOMPAS.com - Truk tangki milik PT Sinar Wahana Surya yang sedang dalam pengiriman untuk melakukan pengisian produk BBM terbakar di ruas Tol Ngawi-Kertosono, Km 580, pada Selasa (25/6/2024).
Terkait dugaan awal sumber api akan ditelusuri bersama dengan Dinas Damkar. Percikan terjadi pada waktu mobil sedang dalam perjalanan.
Sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan operasional di sarana dan prasarana distribusi Pertamina, pada saat kejadian, awak mobil tangki yang bertugas langsung berupaya memadamkan kobaran api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ada di Mobil Tangki dan sumber air yang ada di sekitar area tersebut.
"Situasi di lokasi sudah dapat dipadamkan, dan nantinya akan dilakukan peninjauan yang akan memberikan informasi yang lebih detail terkait dugaan penyebab percikan api yang kemudian membesar dan membakar mobil tangki tersebut," ujar Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, estimasi perkiraan kerugian materiil yang timbul sampai saat ini masih dihitung oleh Pertamina.
Selain itu, distribusi BBM dari Fuel Terminal (FT) Madiun dipastikan tidak terganggu akibat dampak insiden tersebut.
Belajar dari insiden tersebut, pengemudi mobil sebaiknya berhati-hati saat berada di dekat kendaraan besar seperti truk. Terlebih bila membawa muatan seperti bahan bakar yang mudah tersulut kalau ada percikan api.
“Memang standar yang dilakukan oleh Pertamina dalam pengangkutan sudah sesuai aturan keselamatan tetapi risiko-risiko bahaya kebakaran tetap ada selama ada bahan bakar,” kata Sony, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/6/2024).
Menurut Sony, bahaya tersebut bisa timbul jika truk mengalami kecelakaan, terguling atau adanya kebocoran tangki yang sering dilakukan oleh oknum-oknum jahil.
Sony melanjutkan, truk tangki BBM sebetulnya sudah diberikan tanda peringatan tak hanya di bagian belakang, tetapi juga bagian samping. Artinya para pengemudi harus jaga jarak dan menjauhkan dari pemicu kebakaran seperti rokok.
“Kemudian jika berada di belakang truk tangki pastikan mata mampu melihat alas jalan di depan. Pertama, waspadai jika ada ceceran, karena secara visual ceceran bahan bakar tersebut sama seperti ceceran air. Kemudian waspadai juga gerakan truk tangki, banyak yg ngebut ketika kosong atau setelah drop bahan bakar dan gagal rem ketika muatannya penuh di jalan yang berliku,” kata Sony.
Terakhir saat berada di depan truk tangki BBM sebaiknya menjauh atau beri jalan, karena truk tersebut butuh waktu dan jarak yang panjang untuk berhenti.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/26/140100715/belajar-dari-insiden-truk-tangki-yang-terbakar-di-ruas-tol-ngawi