BOGOR, KOMPAS.com - Populasi merek baru dari China yang menjual mobil listrik di Indonesia makin banyak. Sebut saja seperti Neta, BYD, GAC AION, dan masih banyak lagi.
Bicara pasar mobil listrik di Indonesia, sebenarnya belum bisa kontribusi banyak jika dibandingkan mobil konvensional. Secara angka, tahun 2023 penjualan mobil listrik sudah 17.000-an kendaraan, sedangkan total penjualan saat itu mencapai satu juta unit.
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer Hyundai Motors Indonesia mengatakan, mobil listrik memang masih berada di segmen tertentu, jumlah pemain juga belum banyak.
"Jadinya kita berharap ada pemain baru. Semakin banyak variasi produk dan harga," kata Budi di Bogor, Sabtu (15/6/2024).
Selain kedatangan merek lain, harapannya ekosistem kendaraan listrik juga ikut tumbuh agar pasar membesar. Misal buat mobil listrik, tentu harus ada berbagai titik untuk tempat mengecas.
"Dibutuhkan ekosistem yang kuat untuk mempersiapkan konsumen agar pasarnya tumbuh signifikan," kata Budi.
Bicara soal tempat mengecas, Hyundai jadi salah satu produsen yang aktif menambah titik. Harapannya tentu produsen yang baru masuk, turut mengembangkan ekosistem.
"Dengan adanya merek-merek baru ini kita berharap mereka ikut berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem," kata Budi.
Kalau ekosistem sudah kuat, konsumen tentu jadi percaya diri untuk membeli kendaraan. Akhirnya, jumlah penjualan terus naik dan Net Zero Emission bisa tercapai.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/17/134100815/banyak-mobil-listrik-asal-china-hyundai-harap-ikut-bangun-ekosistem