Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masalah Lain yang Hambat Perkembangan Kendaraan Listrik

JAKATA, KOMPAS.com - Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri, ekosistem kendaraan listrik di dunia termasuk Indonesia saat ini masih belum matang.

Hal tersebut dikarenakan masih adanya keterbatasan teknologi, khususnya di sektor baterai sebagai komponen utama dalam penggerak kendaraan. Maka membuat harganya tinggi tetapi belum mapan dalam menyimpan listrik.

"Masa pengecasan terlalu lama, sehingga untuk saat ini kendaraan listrik masih menjadi opsi bagi segmen tertentu yang memang sudah bisa dan siap, misalnya hanya orang yang punya rumah tapak," kata dia dilansir Sabtu (15/6/2024).

Bagi pemilik yang memiliki rumah tapak, mereka bisa mengisi ulang baterai dengan lebih leluasa kapan saja.

Sedangkan, pemilik kendaraan listrik yang menetap di apartemen akan kesulitan dalam mengecas baterai.

Selain itu, kendaraan listrik sejauh ini lebih cenderung dipakai untuk wilayah perkotaan bukan untuk mobilisasi jarak jauh.

Handoko mencontohkan, di Amerika Serikat, masalah-masalah terkait juga sama terjadi. Penduduk yang berada di sub-area dan harus pulang-pergi menempuh jarak yang cukup jauh belum bisa memaksimalkan kendaraan listrik.

"Praktis (kendaraan listrik) itu masih di level secondary car," ucapnya.

Masalah ekosistem kendaraan listrik lainnya adalah soal model bisnis kendaraan bekas. Karena di luar negeri, orang-orang memakai mobil dengan siklus 10 tahun dan sebagai besar dibuang bila sudah melewati siklus tersebut.

Namun tidak di Indonesia, siklus satu dekade umur kendaraan tidak berlaku dan kendaraan bekas masih memiliki nilai yang tinggi.

Dalam kasus kendaraan listrik, notabene harga terbesar ada pada baterai. Bila mobil berbahan bakar minyak masih jaya, maka harga mobil listrik bekas justru jatuh.

"Itu akan menimbulkan back fire yang kurang bagus untuk perkembangan mobil listrik. Kita harus cepat menciptakan mekanisme untuk antisipasi karena masalahnya pasti muncul di masa depan," ujar Handoko.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/16/181200415/masalah-lain-yang-hambat-perkembangan-kendaraan-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke