Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Coba Cek Bagian Ini jika Suspensi Depan Motor Bunyi

KLATEN, KOMPAS.com - Sepeda motor baru cenderung melaju lebih senyap ketimbang motor bekas yang usia pakainya sudah lama. Biasanya ada saja permasalahan, seperti timbul bunyi di sejumlah komponen, terutama suspensi.

Bunyi tersebut merupakan gejala adanya masalah pada suspensi. Sementara area suspensi tidak sebatas pada peredam kejut saja. Semua rangkaian komponen kaki-kaki sampai roda termasuk bagian suspensi.

Agus, Service Advisor Ahass Cawas, Klaten mengatakan ketika suspensi motor muncul bunyi tidak wajar bisa menjadi tanda mulai ada kerusakan sehingga tidak boleh diabaikan.

“Bunyi yang paling sering terdengar adalah bunyi ketukan saat melakukan pengereman mendadak atau melewati jalan tidak rata, sementara penyebabnya bisa dari komstir yakni komponen kemudi sepeda motor,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2024).

Agus mengatakan komstir bertugas sebagai pemegang tuas kemudi di area rangka motor agar kemudi bisa dengan nyaman dioperasikan.

“Komstir harus presisi dan terikat dengan kuat, tapi tidak boleh terlalu kencang karena dapat membuat kemudi kaku, sehingga dapat membahayakan pengendara, jadi harus pas setelannya,” ucap Agus.

Agus mengatakan seiring pemakaian komstir bisa mengalami penurunan performa, bisa mengendur sehingga muncul celah yang berakibat bunyi ketukan.

“Bisa dilakukan penyetelan, tapi bila kondisinya sudah tidak memungkinkan komstir harus diganti dengan yang baru daripada dipaksakan terlalu kencang bisa menyebabkan bahaya untuk pengendara,” ucap Agus.

Selain dari komstir, area suspensi yang bisa menimbulkan bunyi cetuk adalah bearing roda yakni bantalan pengikat roda dengan poros utamanya.

Gio, Pemilik Bengkel Giovani Motor Cawas, Klaten mengatakan bila bearing roda sudah aus juga bisa menimbulkan bunyi “cetuk” saat motor melewati jalan tidak rata atau saat rem depan aktif.

“Bunyi ketukan tersebut bisa bersumber dari bearing roda sudah oblak atau aus, akibatnya roda tidak mengikat dengan presisi, selain bunyi laju motor juga menjadi tidak stabil,” ucap Gio kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2024).

Gio mengatakan bunyi “cetuk” sebaiknya tidak diabaikan karena ketika sudah ada celah maka semakin motor digunakan akan makin memperparah kerusakan.

“Bila diabaikan risikonya bearing roda bisa ambrol, sehingga roda macet, ketika ini terjadi di jalan maka akan menjadi masalah, maka dari itu bila sudah muncul gejala sebaiknya segera diperbaiki,” ucap Gio.

Jadi, sumber bunyi “cetuk” bisa bersumber dari komstir atau bearing roda. Kedua gejala kerusakan tersebut tak boleh diabaikan karena kerusakan bisa menjadi makan parah.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/14/131200915/coba-cek-bagian-ini-jika-suspensi-depan-motor-bunyi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke