SLEMAN, KOMPAS.com - Mobil transmisi manual banyak diandalkan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari. Karakter yang khas membuat mobil ini dianggap lebih tangguh dan awet.
Kendati demikian, perawatan dan pemakaian yang tidak baik dapat merusak komponen internal transmisi. Seperti kebiasaan mengemudi mobil manual dengan kaki menggantung di pedal kopling.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan pedal kopling menjadi keras bukan terjadi secara instan melainkan setelah digunakan cukup lama.
“Seiring pemakaian pegas diafragma akan melemah, sehingga pengemudi akan merasakan pedal kopling menjadi lebih berat saat diinjak, kebiasaan menggantung kaki di atas pedal kopling turut mempercepat kerusakan tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).
Hardi mengatakan seharusnya ketika pedal kopling sedang tidak dimainkan kaki pengemudi turun sehingga tidak membuat master kopling bekerja terlalu lama.
“Dengan menggantungkan kaki tersebut, sebenarnya pedal kopling sudah sedikit tertekan sehingga selama itu master kopling bekerja dan pegas diafragma sedikit terangkat, padahal saat itu tidak diperlukan,” ucap Hardi.
Pegas diafragma yang secara terus-terusan ditekan, menurut Hardi akan mengalami perubahan kemampuan sehingga bisa lebih cepat lemah dan pedal kopling menjadi keras.
“Secara bersamaan, pegas yang sedikit terangkat tersebut akan memicu terjadinya selip pada kampas kopling lebih banyak sehingga area kopling menjadi panas, dan itu bisa membuat pegas cepat melemah,” ucap Hardi.
Berhubung pegasnya melemah, Hardi mengatakan master kopling menjadi lebih berat dalam bekerja sehingga usia master juga menjadi taruhan.
Selain itu, Hardi juga mengatakan kaki pengemudi akan menjadi lebih cepat pegal untuk mengoperasikan kopling terlebih lagi di kemacetan.
“Berawal dari kebiasaan sepele tersebut, performa kopling bisa lebih cepat menurun, saran saya kebiasaan tersebut sebaiknya ditinggalkan agar kopling lebih awet,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/12/111200315/sepele-ini-pemicu-pedal-kopling-jadi-keras-saat-diinjak