JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin mobil bisa mengalami overheat saat temperaturnya sudah melebihi batas normal. Faktor penyebabnya ternyata cukup banyak.
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, mengatakan, faktor-faktor yang menyebabkan mesin panas adalah sistem pendinginan mesin tidak berfungsi dengan baik.
Namun perlu juga dipahami, pada sistem pendinginan mobil ada banyak komponennya yang saling berkaitan.
"Pertama adalah air coolant, jika kurang atau habis maka sistem pendinginannya akan bermasalah. Habisnya air coolant juga banyak faktornya, mungkin ada kebocoran, baik di pipa, water pump, radiator, atau komponen lainnya," ujar Suparna, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Kedua, mungkin karena saat pergantian air coolant, jumlahnya kurang. Walaupun agak jarang, tapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi," kata Suparna.
Ketiga, menurut Suparna, bisa terjadi karena ada ketidaknormalan fungsi dari komponen-komponen pada sistem pendingin. Misal, katup thermostat bermasalah.
"Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup distribusi air coolant. Saat mesin akan dipanaskan, katupnya menutup jalur pendinginan. Tapi, ketika mesin sudah panas, katup akan membuka untuk mengalirkan cairan pendingin," ujarnya.
"Komponen lainnya yang berpengaruh adalah motor fan. Saat motor fan sudah oleng atau putarannya rendah, maka sistem pendingin tidak akan maksimal. Meskipun sudah ada air coolant, tapi tetap saja yang mendinginkan adalah angin," kata Suparna.
"Kemudian, komponen berikutnya adalah radiator. Jika radiatornya mampet, terdapat banyak kotoran, maka mesin juga bisa mengalami overheat. Kotorannya bisa dari dalam dan juga luar," ujar Suparna.
Suparna menambahkan, kotoran yang membuat macet di dalam radiator membuat air coolant tidak bisa menembus kisi-kisi radiator.
Sedangkan kotoran yang dari luar itu, seperti debu-debu, mungkin ada plastik atau daun yang menutup radiator.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/07/134200815/mesin-mobil-alami-overheat-ada-banyak-faktor-penyebabnya