JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan roda empat saat ini sudah dibekali dengan beragam tipe penggerak. Diantaranya penggerak 4x4, dan penggerak depan (Front Wheel Drive/FWD) atau penggerak belakang (Rear Wheel Drive/RWD).
Khusus untuk mobil dengan penggerak roda depan, tanjakan curam kerap menjadi momok bagi para pemilik kendaraan. Terlebih lagi untuk mobil yang memiliki kapasitas mesin kecil.
Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun Instagram bernama @lowslowmotif, pada Kamis (6/6/2024). Dalam tayangan itu, terlihat mobil Toyota Avanza generasi anyar yang menggunakan penggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD) tampak kesulitan saat hendak melewati tanjakan terjal dengan kondisi jalan yang cukup rusak.
Sedangkan, Toyota Avanza generasi lawas yang masih menggunakan penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive/RWD) tampak dengan mudah melewati tanjakan tersebut.
Hal ini pun memunculkan anggapan bahwa penggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD) cenderung sulit untuk melahap tanjakan. Lantas benarkah hal tersebut?
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, FWD memang tidak sebaik RWD saat melewati saat melibas tanjakan. Namun, dengan melakukan beberapa tips ini pengemudi mobil FWD bisa saja melewati tanjakan dengan mudah.
“Momentum kecepatan kendaraan dari bawah penting untuk dijaga, agar tidak perlu berhenti ditengah tanjakan. Selain itu, kualitas clutch juga berperan, mengingat friction clutch yang sudah haus dapat membuat mobil tidak kuat ditanjakan,” ucap Marcell.
“Dan yang paling penting teknik dan tahapan stop and go yang benar perlu dikuasai oleh seorang pengemudi,” lanjutnya.
Sementara itu, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menambahkan, secara teknis roda depan menarik beban dan ada risiko ban berputar di tempat (spin).
“Inilah yang kerap membuat mobil berpenggerak roda depan lebih lemah ketimbang penggerak roda belakang RWD. Kemampuannya seolah loyo saat menghadapi jalan menanjak,” kata Didi.
Perasaan sulit menanjak juga bisa terjadi karena roda belakang kehilangan traksi meskipun jalan yang dilalui tidak memiliki tingkat kemiringan yang tajam.
Saat mobil menanjak, beban mobil berpindah ke bagian belakang. Sementara itu, bagian depan mobil akan kehilangan berat beban, ini yang memicu mobil penggerak roda depan selip.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/07/081200915/mobil-penggerak-roda-depan-cenderung-susah-nanjak-mitos-atau-fakta-