JAKARTA, KOMPAS.com - Subaru menghentikan aktivitas produksi di Malaysia dan Thailand mulai 2025 mendatang, guna mengoptimalkan operasional bisnis mereka yang terpusat di Jepang.
Kedua fasilitas yang dibuat melalui hasil kerja sama dengan mitra lokal, yaitu Tan Chong International Limited (TCIL) ini sepenuhnya dihentikan usai pihak prinsipal melihat skema CKD tidak bisa berkelanjutan dalam jangka panjang.
Menanggapi kejadian tersebut, Marketing & Public Relation General Manager Subaru Indonesia, Ismail Ashlan memastikan bahwa keputusan prinsipal itu tidak akan berdampak pada operasional bisnis Subaru di Tanah Air.
Sebab setelah kembali ke pasar nasional pada semester I/2022 lalu, operasional Subaru Indonesia sepenuhnya berada langsung di bawah prinsipal Jepang. Termasuk soal pengadaan produknya.
"Semua produk kita yang ada di sini merupakan buatan dari prefektur Gunma, Jepang. Jadi tidak ada kerja sama regional seperti pabrik Subari di Malaysia, Thailand, dan lainnya," kata Ismail di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
"Sehingga tidak ada hubungannya sama bisnis kita di Indonesia. Kita tegak lurus dengan prinsipal Subaru di Jepang. Produksi dan strateginya ambil dari sana," lanjut dia.
Dengan kondisi itu pula Subaru Indonesia tidak memiliki komunikasi langsung dengan Subaru Thailand dan Subaru Malaysia. Sehingga saat ini belum ada hal yang bisa ditanggapi mengenai penutupan pabrik mereka.
Termasuk, apakah ada rencana relokasi pabrik dari negara tetangga ke Tanah Air. Mengingat Subaru Thailand sejak beroperasi pada 2017 sudah jadi pusat atas produksi mobil Subaru ke beberapa negara di Asia Tenggara.
"Rasanya untuk 2-3 tahun ini tidak ada proses relokasi dan segala macamnya karena operator bisnis Subaru di Malaysia dan Thailand tak ada hubungan sama sekali dengan kita," ucap Ismail.
"Maka tidak semerta-merta pabriknya tutup kemudian dipindahkan ke kita, tidak," tegasnya lagi.
Untuk diketahhui, TCIL adalah perusahaan induk Motor Image Group, distributor regional eksklusif kendaraan Subaru di sebagian besar wilayah Asia.
Pada 2017, mereka membentuk perusahaan patungan Tan Chong Subaru Automotive Thailand (TCSAT) dengan Subaru Corporation, untuk perakitan lokal kendaraan Subaru di Thailand.
Pabrik tersebut merupakan pabrik Subaru pertama di luar Jepang di Asia, dan pabrik ketiga yang sepenuhnya memproduksi kendaraan Subaru di seluruh dunia. Pabrik ini memproduksi Subaru Forester untuk pasar Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.
Sementara pabrik Subaru di Malaysia, Tan Chong Motor Assemblies mulai beroperasi pada tahun 2012. Hingga saat ini, hanya ada satu produk yang dirakit di pabrik tersebut, yakni XV.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/05/205345415/pabrik-subaru-thailand-dan-malaysia-tutup-tak-pengaruh-ke-indonesia