JAKARTA, KOMPAS.com – Ramai di media sosial pengendara motor yang ditegur oleh petugas kepolisian lantaran menggunakan spion variasi model winglet.
Sudah pakai spion variasi yang ukurannya lebih kecil, pemotor tersebut mengikuti tren menyesatkan yang mengarahkan kaca ke arah bawah, bukan arah belakang dan pengendara.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, penggunaan spion variasi dengan ukuran lebih kecil dari ukuran standar tentu bakal memengaruhi visibilitas berkendara.
“Jadi jika dikaitkan dengan taste memang pasti berbeda-beda. Hanya yang paling penting diperhatikan adalah memenuhi standar peraturan lalu lintas atau enggak?” kata dia.
Selain itu, penggunaan kaca spion variasi model winglet, endbar, segitiga, atau apapun disebut bakal memengaruhi posisi berkendara.
"Kaca spion diatur satu kali disesuaikan dengan posisi duduk dan untuk kondisi maju, mundur serta berbelok. Enggak benar jika diubah-ubah, berarti ada yang salah dengan seat position-nya," kata Sony.
Sebab, posisi berkendara yang salah juga akan memengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara.
Ia menambahkan, dalam memodifikasi bukan masalah boleh atau tidak, tapi mengacu kepada aturan keselamatan.
Masing-masing motor punya tipe dan karakter yang berbeda-beda. Begitu juga dengan adopsi kaca spion yang berbeda-beda.
“Semua sudah disesuaikan. Itu kenapa yang paling tahu adalah pihak pabrik. Apa yang sudah dikeluarkan oleh mereka itu paling memenuhi ketentuan keamanan berkendara di jalan,” ucap Sony.
“Jika kaca spion diubah bentuknya, letaknya, atau ukurannya, belum tentu sesuai fungsinya, sekalipun terlihat gaya. Itu kenapa pasti akan ditilang, dan harusnya berterima kasih karena dengan begitu kita tahu mana yang benar dan tidak benar,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/05/062200115/video-pengendara-motor-ditegur-karena-spion-winglet-ini-bahayanya