Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemakaian Kasar Bikin Transmisi Mobil Matik Cepat Rusak?

KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu kelebihan mobil dengan transmisi matik adalah memiliki hentakan perpindahan percepatan lebih lembut daripada mobil manual.

Berkendara menggunakan mobil matik membuat penumpang tidak akan merasakan terkantuk-kantuk saat tuas transmisi dipindahkan seperti pada kendaraan manual.

Berangkat dari pemahaman tersebut, muncul anggapan di kalangan masyarakat bahwa mobil matik untuk digunakan untuk kebut-kebutan atau pemakaian kasar. Lantas, apakah benar demikian?

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan pemakaian kasar memang dapat memperpendek usia kampas kopling pada transmisi, tapi tidak benar bila dikatakan mobil matik tidak bisa untuk ngebut.

“Pemakaian kasar akan memicu terjadinya selip pada bagian kelompok kampas kopling, karena pertautan pada saat transmisi berputar kencang dan pelan kondisinya berbeda, lebih rawan aus saat cepat,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Minggu (2/6/2024).

Hasan mengatakan keausan kampas kopling terjadi secara akumulatif seiring pemakaian. Namun, hal tersebut bisa dikatakan wajar mengingat kebutuhan berkendara memang sesekali butuh cepat.

“Masa iya mau menyalip pelan-pelan, kan butuh akselerasi sehingga tidak masalah sesekali menginjak pedal gas secara spontan dan dalam karena kebutuhan, bahkan sistem kickdown ini sengaja diciptakan kok,” ucap Hasan.

Hasan mengatakan dengan menginjak pedal gas secara spontan yakni dimulai dari putaran mesin rendah hingga putaran mesin naik cukup tinggi akan membuat sistem transmisi memberikan respons berupa dukungan.

“Transmission control module (TCM) akan membaca perilaku pengemudi lewat sensor bukaan throttle, sistem akan menangkap kebutuhan pengemudi dan secara otomatis akan memindahkan rasio percepatan untuk menghasilkan akselerasi optimal,” ucap Hasan.

Hasan mengatakan kondisi tersebut serupa dengan mobil manual ketika hendak menyalip maka butuh memindahkan tuas transmisi ke gigi lebih rendah, misal dari 4 ke 2. Sehingga saat pedal gas diinjak mobil akan melesat.

“Jika mau menyalip tapi menginjak pedalnya pelan, maka itu dianggap sebagai mode berkendara ECO sehingga mobil matik terkesan lemot, karena tidak terjadi downshift secara otomatis untuk menambah responsivitas,” ucap Hasan.

Jadi, pemakaian kasar boleh saja dilakukan khususnya saat hendak menyalip. Namun, ketika tidak dibutuhkan tidak perlu kasar karena secara akumulatif dapat memperpendek usia kampas.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/03/131200915/pemakaian-kasar-bikin-transmisi-mobil-matik-cepat-rusak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke