JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki menjadi satu-satunya produsen dengan lini produk hybrid di segmen Low MPV (LMPV). Mobil tersebut adalah Ertiga Hybrid.
Memang, sistem hybrid yang dipasang ke Ertiga bukan yang full hybrid, melainkan mild atau ringan. Jadi tugas baterai dan motor listrik adalah meringankan beban mesin serta jadi dorongan singkat saat akselerasi (boost).
Lalu berapa perkiraan biaya yang harus dikeluarkan kalau sistem hybrid-nya mengalami masalah?
Thayne Lika atau akrab disapa Lung Lung, CEO Dokter Mobil Indonesia, mengatakan, sistem hybrid di Ertiga Hybrid biasanya ada kerusakan pada bagian pulley dan belt.
"Jadi konsepnya ada motor (listrik) itu untuk meringankan beban mesin. Berarti pulley mesin dan motor itu kan digabung sama vanbelt. Nah biasa si belt dan pulley-nya yang rusak," kata Lung Lung di Jakarta belum lama ini.
Lung Lung bilang, biaya komponennya saat ini gelap, karena masih masuk garansi. Cuma perkiraannya buat perbaikan belt dan pulley bisa memakan biaya sampai Rp 5 jutaan.
"Baterai jarang (rusak), dia pakai baterai bagus dan sebenarnya rusak juga enggak mahal (gantinya). Ibaratnya seperti ganti baterai Rp 8 juta sampai Rp 12 juta. Itu untuk 8 tahun, masih oke," kata Lung Lung.
Terakhir buat si motor listrik, kalau misal rusak, perkiraan biayanya sekitar Rp 15 juta. Cuma jangan khawatir, komponen seperti baterai dan motor akan lebih awet daripada belt dan pulley.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/03/114200915/estimasi-perbaikan-sistem-hybrid-suzuki-ertiga-hybrid-mulai-rp-5-juta